Ke Pulau Sebatik Pasca Ketegangan Indonesia-Malaysia (2)
Buka Warung di Malaysia, Kulakan Barang di Indonesia
Kamis, 16 September 2010 – 08:08 WIB

Penduduk berdarah Indonesia yang menempati Kampung Sungai Melayu Malaysia, terpaksa harus mengibarkan bendera Malaysia. Foto : Thomas Kukuh/Jawa Pos
Saat ditanya apakah punya identity card (IC) Malaysia (semacam KTP di Indonesia), mereka menjawab tidak punya. Tapi, menurut penduduk Desa Sungai Nyamuk yang sering berhubungan dengan penduduk Kampung Sungai Melayu, sebenarnya banyak warga yang mengantongi IC Malaysia. "Saya pernah ditunjuki IC. Mungkin mereka merasa malu saja sehingga mengaku tidak punya," ucap Aswi,
warga Desa Sungai Nyamuk. "Tidak mungkin ada warga yang tidak punya IC tapi bisa bertempat tinggal di wilayah Malaysia," tambahnya."
Masyarakat Kampung Sungai Melayu rata-rata berkerja sebagai nelayan serta bertani dan berkebun. Warga mengaku mendapatkan banyak bantuan dari pemerintah Malaysia. "Kami dapat pupuk murah. Harganya separo lebih murah jika dibandingkan dengan harga di pasar," ungkap Husman.
Kampung Sungai Melayu menghasilkan banyak kelapa dan beras. Hasil pertanian dan perkebunan itu tidak boleh dijual ke luar Malaysia. Mereka harus menjual ke pasar-pasar di Tawau.
Batas wilayah Indonesia-Malaysia di Pulau Sebatik, Kalimantan Timur (Kaltim), ternyata hanya ditandai dengan patok-patok semen. Pulau kecil itu terbagi
BERITA TERKAIT
- Semana Santa: Syahdu dan Sakral Prosesi Laut Menghantar Tuan Meninu
- Inilah Rangkaian Prosesi Paskah Semana Santa di Kota Reinha Rosari, Larantuka
- Semarak Prosesi Paskah Semana Santa di Kota Reinha Rosari, Larantuka
- Sang Puspa Dunia Hiburan, Diusir saat Demam Malaria, Senantiasa Dekat Penguasa Istana
- Musala Al-Kautsar di Tepi Musi, Destinasi Wisata Religi Warisan Keturunan Wali
- Saat Hati Bhayangkara Sentuh Kalbu Yatim Piatu di Indragiri Hulu