Ke Sini Saja, Om! Short Time Rp 500 Ribu di Gang Semen
jpnn.com, BOGOR - "Istirahat dulu bang di vila," kata Yoyo, penjaja vila di ujung Gang Semen, Puncak, Kabupaten Bogor.
Pria tua lengkap dengan jaket hitam dan sarung di leher itu sudah 18 tahun bekerja di kawasan lokalisasi Gang Semen atau dikenal juga dengan GS.
Tak hanya menyewakan tempat penginapan, dia juga menawarkan pilihan wanita pekerja seks komersial alias PSK untuk teman tidur semalam.
Malam itu, Metropolitan sengaja mendatangi tempat pelacuran tersebut untuk memastikan tingkat transaksi PSK pada malam pergantian tahun.
Jalan beton dengan konstruksi menurun sepanjang 50 hingga 80 meter langsung menyambut tim kala memasuki GS. Sejumlah rumah kamar bertingkat dua hingga berbidang-bidang kamar kontrakan, berdiri kukuh di kanan dan kiri jalan. Hampir di semua bangunan itu juga tersedia parkir yang lapang.
Bersama Yoyo, Metropolitan menyusuri Gang Semen. Suara manja dari PSK pun terdengar. “Ke sini saja om, belok kiri. Sini, kanan om,” tawar teriak para penjaja dengan lantang.
Sampai akhirnya langkah kaki terhenti di bangunan oranye dengan lampu terang benderang. Lokasinya tak jauh dari vila yang dijajakan Yoyo. Sebuah kontrakan dengan empat pintu itu jadi ‘etalase’ bagi setiap pengunjung sebelum kencan dengan PSK.
Di dalamnya sudah ada belasan wanita muda berpakaian seksi. Mereka siap menyambut setiap tamu yang datang. “Sok saja dilihat dulu,” kata Yoyo menawarkan kepada Metropolitan yang memarkirkan motor di pojokan.
Stok PSK di lokalisasi Gang Semen Puncak sudah penuh untuk malam pergantian tahun.
- Wanita Dijual kepada Pria Bertarif Sampai Rp 750 Ribu, Ada yang 17 Tahun
- Muncikari dan 3 PSK yang Berjualan via Online Diamankan, Sebegini Sekali Transaksi
- Berusia 21 Tahun, PSK Setiap Hari Melayani 3 Laki-Laki di Bogor
- 150 Ribu Kendaraan ke Puncak Bogor di Libur Maulid Nabi
- Jalan Menuju Kawasan Wisata Puncak Kembali Dibuka Setelah Ditutup Lebih dari 8 Jam
- Libur Panjang, Jalur Wisata Puncak Dipadati 150 Ribu Kendaraan dalam Sehari