Ke Tahanan Bareskrim Mabes Polri, Bertemu dengan Figur-Figur
Bun Bunan Tetap Rapi, Burhanudin Rajin Salat Sunah
Minggu, 17 Mei 2009 – 06:26 WIB
Di ujung lainnya dari ruangan tersebut terdapat musala berukuran sekitar 3 x 4 meter. Yang menarik, di sebelah pintu masuk musala tertera tulisan di papan kecil yang menyebutkan aliran kas musala itu. Tertulis bahwa kas musala Rp 15 juta dengan pengeluaran bulanan Rp 750 ribu. Bisa jadi, kas Rp 15 juta itu diisi para penghuninya yang bukan orang sembarangan.
Selain musala, di ruangan yang memanjang itu terdapat meja pingpong, jogging track, lemari es kecil, dan dua lemari kecil berisi beberapa gelas air mineral. ''Air mineral itu gratis. Siapa saja boleh mengambil,'' ujar teman saya.
Di sela-sela ngobrol dengan orang yang saya besuk, saya melihat mantan Deputi Gubenur Bank Indonesia (BI) Bun Bunan Hutapea masuk ke ruangan tempat kami berada. Dia masih tampak gemuk, rambutnya tersisir rapi. Tersangka yang diduga terlibat dalam kasus aliran dana Yayasan Pengembangan Perbankan Indonesia (YPPI) Rp100 miliar itu rupanya sedang menunggu dibesuk. Sambil menunggu, dia membaca surat kabar.
Tak lama kemudian orang yang dia tunggu datang. Dia adalah Eva Riyanti Hutapea, istrinya. Eva datang dengan kursi roda, didampingi seorang suster. Bun Bunan dan Eva kemudian duduk bersebelahan membelakangi pintu besi dan menghadap ke tembok. Dua pria menyusul duduk di hadapan mereka.
Ruang tahanan di Bareskrim Mabes Polri seakan menjadi langganan para figur penting yang terjerat kasus korupsi. Apa yang membedakan ruang tahanan
BERITA TERKAIT
- Eling Lan Waspada, Pameran Butet di Bali untuk Peringatkan Melik Nggendong Lali
- Grebeg Mulud Sekaten, Tradisi yang Diyakini Menambah Usia dan Menolak Bala
- AKBP Condro Sasongko, Polisi Jenaka di Tanah Jawara
- MP21 Freeport, Mengubah Lahan Gersang Limbah Tambang Menjadi Gesang
- Sekolah Asrama Taruna Papua, Ikhtiar Mendidik Anak-anak dari Suku Terpencil Menembus Garis Batas
- Kolonel Zainal Khairul: Pak Prabowo Satuan Khusus, Saya Infanteri dari 408