Ke Tahanan Bareskrim Mabes Polri, Bertemu dengan Figur-Figur
Bun Bunan Tetap Rapi, Burhanudin Rajin Salat Sunah
Minggu, 17 Mei 2009 – 06:26 WIB
Tahanan yang saya besuk menceritakan, ketika di tahanan Bareskrim masih ada Artalyta dan Robert Tantular (mantan Dirut Bank Century), jam makan siang selalu heboh. Sebab, dua orang itu, kata teman saya, suka memesan makanan mewah dari luar. ''Mereka memesan kepada keluarganya. Atau, kadang pesan sendiri melalui telepon,'' ceritanya.
Artalyta diceritakan juga kerap joging dan aerobik di dalam tahanan. Kini tersangka penyuapan jaksa kasus BLBI Urip Tri Gunawan itu berada di Rutan Pondok Bambu.
Bebeda dengan Burhanuddin. Selama mendekam di tahanan itu, kata salah seorang penjaga, Burhanuddin tak pernah melewatkan salat berjamaah di musala. Siang itu, ketika terdengar suara azan duhur, Burhanuddin langsung beranjak meninggalkan para pembesuknya dengan sedikit terpincang-pincang. Rupanya, ibu jari kaki kirinya bengkak kira-kira tiga kali ukuran aslinya. Dia menuju ke musala, diikuti Aslim. Setelah wudu, keduanya bersama-sama melaksanakan salat sunah sebelum Duhur. Selanjutnya, dalam salat berjamaah, Aslim bertindak sebagai imam. ''Dia (Aslim) hampir selalu menjadi imam dan khotib saat salat Jumat,'' kata salah seorang tahanan.
Seperti itulah rutinitas yang dijalani Burhanuddin, Aslim, dan para tahanan yang lain. Bagi mereka, dijenguk keluarga dekat dan kerabat adalah saat yang paling menyenangkan. Dan, ketika jam besuk habis, mereka kembali harus menjalani hari-hari di dalam ruang tahanan.
Ruang tahanan di Bareskrim Mabes Polri seakan menjadi langganan para figur penting yang terjerat kasus korupsi. Apa yang membedakan ruang tahanan
BERITA TERKAIT
- Eling Lan Waspada, Pameran Butet di Bali untuk Peringatkan Melik Nggendong Lali
- Grebeg Mulud Sekaten, Tradisi yang Diyakini Menambah Usia dan Menolak Bala
- AKBP Condro Sasongko, Polisi Jenaka di Tanah Jawara
- MP21 Freeport, Mengubah Lahan Gersang Limbah Tambang Menjadi Gesang
- Sekolah Asrama Taruna Papua, Ikhtiar Mendidik Anak-anak dari Suku Terpencil Menembus Garis Batas
- Kolonel Zainal Khairul: Pak Prabowo Satuan Khusus, Saya Infanteri dari 408