Ke Tambora Lewat Pulau Moyo
Oleh Dahlan Iskan
Kamis, 18 Oktober 2018 – 04:40 WIB
Bukan berarti petani tebu Tambora tidak pusing. Persoalannya: di Tambora ini tanah begitu kering. Belum ada pemikiran sistem pengairan baru. Saya lihat ini: tanaman tebu di situ begitu kurus batangnya. Begitu kerontang daunnya.
Perkiraan saya: satu hektar hanya menghasilkan 30 ton. Bandingkan dengan lokasi yang lebih berat di Sumba timur: bisa 90 ton. Dengan teknologi pengairan barunya.
Tambora: yang debu letusan gunungnya pernah menggelapkan langit sampai New York.
Tambora: kini mulai menanam tebu. Apa adanya.(***)
Saya kaget: kok di Tambora ada dermaga yang begitu besarnya. Begitu kukuhnya. Sudah mirip pelabuhan besar. Tapi tidak ada kapal yang sandar di situ.
Redaktur & Reporter : Tim Redaksi