Ke Tokyo, Kali Pertama Hadiri Resepsi Pernikahan Gaya Jepang
Mempelai Pria Menangis sebelum Tinggalkan Ruangan
Senin, 07 Juni 2010 – 07:33 WIB
***
Undangan resepsi Kazu-Yukari hanya 106 orang. Tapi bukan berarti pernikahannya murah. Sehari setelah resepsi, kami pergi makan sushi bersama di kawasan gaul Roppongi.
Kazu berkali-kali bilang terima kasih atas kehadiran kami. Saya bilang, meski kita jarang ketemu karena jauh, persahabatan yang dijalin saat kuliah tak pernah boleh putus. Bagaimanapun, tanpa (contekan) Kazu, kuliah saya dulu mungkin tidak selancar yang telah berjalan. Tanpa (contekan) saya, Kazu mungkin juga tidak selancar itu kuliah.
Bukannya bermaksud buruk, tapi saya benar-benar penasaran dengan biaya pernikahan di Jepang. Untungnya, Kazu mau berbagi cerita soal biaya.
Datang kawinan di Indonesia sudah biasa. Datang kawinan di Jepang, buat saya, baru kali pertama. Sangat berkesan, substansi lebih penting daripada
BERITA TERKAIT
- Setahun Badan Karantina Indonesia, Bayi yang Bertekad Meraksasa demi Menjaga Pertahanan Negara
- Rumah Musik Harry Roesli, Tempat Berkesenian Penuh Kenangan yang Akan Berpindah Tangan
- Batik Rifaiyah Batang, Karya Seni Luhur yang Kini Terancam Punah
- 28 November, Masyarakat Timor Leste Rayakan Kemerdekaan dari Penjajahan Portugis
- Eling Lan Waspada, Pameran Butet di Bali untuk Peringatkan Melik Nggendong Lali
- Grebeg Mulud Sekaten, Tradisi yang Diyakini Menambah Usia dan Menolak Bala