Ke Tokyo, Kali Pertama Hadiri Resepsi Pernikahan Gaya Jepang
Mempelai Pria Menangis sebelum Tinggalkan Ruangan
Senin, 07 Juni 2010 – 07:33 WIB
Teman-teman saya yang lain di Jepang juga tidak ada yang menikah. Kazu sendiri sedikit lebih tua dari saya, sekarang sudah 36 tahun. Dan dulu, setiap kali datang ke Indonesia, selalu membawa pacar yang berbeda.
Orang memang punya jalan sendiri-sendiri. Kazu menikah dengan Yukari, yang empat tahun lebih tua. Sebagai sahabat dekat, hukumnya wajib bagi saya (dan istri) untuk memenuhi undangannya. Sekaligus mewakili teman-teman kuliah Indonesia lain yang tidak bisa datang ke Jepang.
Kazu termasuk "menengah atas," manajer di Oracle (cabang Jepang), salah satu perusahaan teknologi terbesar dunia. Istrinya termasuk "atas," anak kelima dari tujuh bersaudara, keluarga pemilik Tokushukai, kelompok rumah sakit terbesar ketiga di dunia. Jadi, pernikahannya memang termasuk mewah.
Hanya saja, mewah di Jepang sangat jauh beda dengan mewah di Indonesia.
Datang kawinan di Indonesia sudah biasa. Datang kawinan di Jepang, buat saya, baru kali pertama. Sangat berkesan, substansi lebih penting daripada
BERITA TERKAIT
- Setahun Badan Karantina Indonesia, Bayi yang Bertekad Meraksasa demi Menjaga Pertahanan Negara
- Rumah Musik Harry Roesli, Tempat Berkesenian Penuh Kenangan yang Akan Berpindah Tangan
- Batik Rifaiyah Batang, Karya Seni Luhur yang Kini Terancam Punah
- 28 November, Masyarakat Timor Leste Rayakan Kemerdekaan dari Penjajahan Portugis
- Eling Lan Waspada, Pameran Butet di Bali untuk Peringatkan Melik Nggendong Lali
- Grebeg Mulud Sekaten, Tradisi yang Diyakini Menambah Usia dan Menolak Bala