Ke Tokyo, Kali Pertama Hadiri Resepsi Pernikahan Gaya Jepang
Mempelai Pria Menangis sebelum Tinggalkan Ruangan
Senin, 07 Juni 2010 – 07:33 WIB
Acara yang kami hadiri Minggu lalu itu bukanlah pernikahan "adat"-nya. Itu sudah diselenggarakan pada Maret lalu. Acara yang kami hadiri Minggu lalu itu adalah resepsinya. Gaya modern, western style.
Acara diselenggarakan di salah satu ballroom di Hotel Okura, salah satu hotel paling top di Tokyo (seperti Kempinsky Hotel Indonesia-nya). Tapi, undangannya tidak sampai ribuan. Bahkan "hanya" 106 orang.
Sebagai perbandingan, seminggu sebelumnya kami juga menghadiri pernikahan supermewah teman kami, seorang artis papan atas Indonesia, di Jakarta. Undangannya ribuan, antre untuk salaman saja sampai hampir 30 menit.
Mungkin ada pembaca yang sudah pernah datang ke kawinan orang Jepang. Bahkan mungkin sudah ada yang beberapa kali menghadiri acara kawinan orang Jepang. Tapi bagi saya ini adalah yang pertama. Dan bagi saya, acaranya jauh lebih bermakna. Sangat substance over style.
Datang kawinan di Indonesia sudah biasa. Datang kawinan di Jepang, buat saya, baru kali pertama. Sangat berkesan, substansi lebih penting daripada
BERITA TERKAIT
- Setahun Badan Karantina Indonesia, Bayi yang Bertekad Meraksasa demi Menjaga Pertahanan Negara
- Rumah Musik Harry Roesli, Tempat Berkesenian Penuh Kenangan yang Akan Berpindah Tangan
- Batik Rifaiyah Batang, Karya Seni Luhur yang Kini Terancam Punah
- 28 November, Masyarakat Timor Leste Rayakan Kemerdekaan dari Penjajahan Portugis
- Eling Lan Waspada, Pameran Butet di Bali untuk Peringatkan Melik Nggendong Lali
- Grebeg Mulud Sekaten, Tradisi yang Diyakini Menambah Usia dan Menolak Bala