Ke Tokyo, Kali Pertama Hadiri Resepsi Pernikahan Gaya Jepang
Mempelai Pria Menangis sebelum Tinggalkan Ruangan
Senin, 07 Juni 2010 – 07:33 WIB
Kemudian, pidato "kubu" Kazu dilakukan oleh bosnya di Oracle. Dari "kubu" Yukari, profesor musiknya ketika masih belajar di universitas dulu. Kedua pidato tadi disusul dengan lantunan lagu Ave Maria. Bukan, Kazu dan Yukari sama-sama bukan penganut Nasrani. Tapi di Jepang, orang suka memadu-madukan kebudayaan untuk acara pernikahan.
Setelah itu, acara yang ditunggu-tunggu para undangan. Apalagi kalau bukan makan-makan!!!
Satu demi satu menu disajikan di meja. Kombinasi western dan Japanese. Nama-namanya saya lupa, karena memang bukan pengamat makanan. Yang jelas diawali dengan roti, disusul salad, sup, potongan ikan kecil, es krim, baru terakhir potongan daging sapi yang empuk dan enak.
Kazu sangat hati-hati dengan menu yang saya makan. Sama sekali tidak diberi alkohol maupun yang berbau babi. Jadi menu saya dan istri agak beda dengan yang lain.
Datang kawinan di Indonesia sudah biasa. Datang kawinan di Jepang, buat saya, baru kali pertama. Sangat berkesan, substansi lebih penting daripada
BERITA TERKAIT
- Setahun Badan Karantina Indonesia, Bayi yang Bertekad Meraksasa demi Menjaga Pertahanan Negara
- Rumah Musik Harry Roesli, Tempat Berkesenian Penuh Kenangan yang Akan Berpindah Tangan
- Batik Rifaiyah Batang, Karya Seni Luhur yang Kini Terancam Punah
- 28 November, Masyarakat Timor Leste Rayakan Kemerdekaan dari Penjajahan Portugis
- Eling Lan Waspada, Pameran Butet di Bali untuk Peringatkan Melik Nggendong Lali
- Grebeg Mulud Sekaten, Tradisi yang Diyakini Menambah Usia dan Menolak Bala