Ke Universitas Al-Azhar ketika ''Azhari'' Indonesia Bermasalah (1)
Tiba di Kampus Seminggu sebelum Ujian
Selasa, 17 Februari 2009 – 06:15 WIB
Foto : Kardono Setyorahmadi/Jawa Pos
Mantan wakil Dubes di KBRI Malaysia itu sudah melakukan sejumlah langkah mengatasi hal tersebut. Yang terbaru, pihaknya telah mengirimkan proposal penyelesaian masalah rekrutmen secara mendetail kepada pemerintah Mesir dan Universitas Al-Azhar.
Dalam proposalnya, kata Fachir, Departemen Agama lebih bertindak sebagai fungsi administrator teknis. Yakni, mengumpulkan calon mahasiswa. ''Sementara penilaian langsung dilakukan oleh Al-Azhar. Bisa jadi, nanti didatangkan para pengajar Al-Azhar untuk langsung mengetes calon mahasiswa,'' ucapnya.
Dengan pengetesan yang langsung dilakukan staf Al-Azhar, kompetensi calon mahasiswa tak diragukan lagi. ''Tidak ada dualisme lagi mengenai dari mana seleksi itu dilakukan. Dan otomatis yang lolos seleksi langsung mendapat visa. Jadi, tidak seperti sekarang ini, ada yang tidak dapat visa,'' tuturnya.
Wakil Rektor Universitas Al-Azhar Dr Abdul Dayyem Nossair ketika dikonfirmasi Jawa Pos menyatakan proposal dari Kedubes RI di Kairo, Mesir, masih dipelajari. ''Semangat kami pada intinya adalah untuk membantu Indonesia dalam bidang pendidikan. Kami masih mempelajari proposal itu,'' ungkapnya.
Universitas Al-Azhar di Kairo, Mesir, masih menjadi favorit bagi calon mahasiswa Indonesia yang ingin memperdalam jurusan agama di luar negeri. Namun,
BERITA TERKAIT
- Semana Santa: Syahdu dan Sakral Prosesi Laut Menghantar Tuan Meninu
- Inilah Rangkaian Prosesi Paskah Semana Santa di Kota Reinha Rosari, Larantuka
- Semarak Prosesi Paskah Semana Santa di Kota Reinha Rosari, Larantuka
- Sang Puspa Dunia Hiburan, Diusir saat Demam Malaria, Senantiasa Dekat Penguasa Istana
- Musala Al-Kautsar di Tepi Musi, Destinasi Wisata Religi Warisan Keturunan Wali
- Saat Hati Bhayangkara Sentuh Kalbu Yatim Piatu di Indragiri Hulu