Ke Universitas Al-Azhar ketika ''Azhari'' Indonesia Bermasalah (2)
Rabu, 18 Februari 2009 – 07:24 WIB
Maka, adalah suatu hal yang umum bila mahasiswa kadang hanya masuk pada beberapa minggu di ujung perkuliahan. Sebab, dosen biasanya mengeluarkan buku diktat dua minggu sebelum ujian. Jadi, waktunya sangat mepet.
Karena membantu mahasiswa merupakan salah satu prioritas, KBRI di Kairo pun sampai menyelenggarakan sejumlah program tambahan. Yakni, mendatangkan sejumlah dosen Al-Azhar untuk memberikan sejumlah materi tambahan di luar kuliah resmi.
''Sudah berjalan sejak Oktober lalu. Biasanya tempat kuliah tambahan tersebut berada di wisma-wisma Indonesia milik pemerintah daerah,'' tuturnya.
Sejumlah pemerintah daerah di Indonesia mempunyai wisma alias pondokan yang dikelola mahasiswa asal daerah setempat yang kuliah di Al-Azhar.
Langkah Kedubes Mesir di Jakarta melakukan tes penerimaan mahasiswa baru Al-Azhar secara langsung dan mengesampingkan hasil seleksi Depag bukan tanpa
BERITA TERKAIT
- Eling Lan Waspada, Pameran Butet di Bali untuk Peringatkan Melik Nggendong Lali
- Grebeg Mulud Sekaten, Tradisi yang Diyakini Menambah Usia dan Menolak Bala
- AKBP Condro Sasongko, Polisi Jenaka di Tanah Jawara
- MP21 Freeport, Mengubah Lahan Gersang Limbah Tambang Menjadi Gesang
- Sekolah Asrama Taruna Papua, Ikhtiar Mendidik Anak-anak dari Suku Terpencil Menembus Garis Batas
- Kolonel Zainal Khairul: Pak Prabowo Satuan Khusus, Saya Infanteri dari 408