Ke Xiao Gang, Desa Pelopor Kemakmuran Petani Tiongkok (2)

Mati Bersekongkol Lebih Baik daripada Mati Lapar

Ke Xiao Gang, Desa Pelopor Kemakmuran Petani Tiongkok (2)
Ke Xiao Gang, Desa Pelopor Kemakmuran Petani Tiongkok (2)
Ternyata pertemuan itu bisa berlangsung dengan sangat sukses, tanpa menyebut Taiwan itu negara atau provinsi. Pertemuan itu diberi nama dengan sangat unik: liang bian (.......). Dua pantai. Artinya, pertemuan itu adalah pertemuan para pimpinan dari dua pantai. Maklum, dua wilayah ini sama-sama punya pantai yang saling berhadapan. Dengan menyebut istilah dua pantai, terhindarlah penyebutan Taiwan itu negara atau provinsi.

Begitu seringnya saya menyaksikan fleksibilitas seperti itu, saya tertawa ketika belum lama ini membaca perdebatan di koran Surabaya: sepeda motor akan boleh melintasi jembatan Madura atau tidak?

Ada yang beralasan bahwa sebaiknya sepeda motor dilarang melewati jembatan yang hampir jadi itu karena status jembatan Madura adalah tol. Orang itu sama sekali tidak mengemukakan alasan yang ilmiah. Alasan yang dikemukakan hanyalah: UU mengatakan sepeda motor dilarang lewat jalan tol. Kalau memang mau, UU-nya harus diubah dulu. Atau jembatannya yang jangan dijadikan jembatan tol.

Saya tertegun: betapa rumitnya negeri ini. Untuk membuat sepeda motor boleh lewat jembatan saja tidak bisa menemukan jalannya! Maka, kalau saja nanti pemda tidak bisa menemukan istilah yang bisa membuat sepeda motor boleh lewat jembatan Madura, saya akan memberikan anjuran ini: agar semua sepeda motor ditambahi dua roda (roda pura-pura juga boleh) agar kendaraan itu bisa disebut roda empat sesuai dengan undang-undang jalan tol. (bersambung)

Kemiskinan yang berkarat mendorong 18 petani di Desa Xiao Gang berani melawan sistem pertanian komunis. Perlawanannya sangat cerdik lewat istilah


Redaktur & Reporter : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News