Ke Xiao Gang, Desa Pelopor Kemakmuran Petani Tiongkok (3-Habis)
Bimbang Tentukan Siapa Yang Tanda Tangan Teratas
Selasa, 14 April 2009 – 06:42 WIB
Begitulah ceritanya mengapa dalam dokumen itu hanya nama Yan Hongchang yang tertera di baris paling atas. Nama-nama yang lain berjajar di bawahnya. Dua puluh tahun kemudian, ketika perjuangan mereka dianggap sebagai pelopor kemakmuran petani Tiongkok, terjadilah hal yang manusiawi: salah satu di antara mereka memasang baliho di pintu masuk kampung yang berisi fotonya yang besar sebagai orang yang telah berjasa. ''Kalau ingat apa yang terjadi malam itu, rasanya saya mau mengambil palu dan ingin menghancurkan baliho itu,'' ujar Yan Hongchang.
Tapi, Yan tidak melakukannya. Dia cukup bijaksana. Toh semua orang tahu peranan dirinya malam itu. Dia juga orang yang ramah dan tidak banyak omong. Saat saya mengunjungi rumahnya, dia menyilakan saya masuk ke rumahnya dengan sikap rendah hati yang luar biasa. Yan juga tidak kelihatan meledak-ledak ingin menceritakan peristiwa bersejarah itu.
Rumahnya yang seperti ruko tiga lantai itu cukup besar. Halaman belakangnya juga cukup luas untuk parkir mobil minivan, traktor tangan, dan menumpuk hasil-hasil pertanian. Dari tiga anaknya dia sudah punya tiga cucu.
Yan juga menjadi jujukan kalau ada tamu. Padahal, kini terlalu banyak tamu yang datang. Semua pimpinan puncak Tiongkok sudah ke desa ini. Tahun lalu Presiden Hu Jintao juga ke Xiao Gang. Sebelum itu Presiden Jiang Zheming, perdana menterinya Zhu Rongji juga ke sini.
Saat membuat kesepakatan rahasia, 18 petani di desa amat miskin itu siap menerima risiko, termasuk dihukum mati. Apa kaitan ide maju mereka dengan
BERITA TERKAIT
- Eling Lan Waspada, Pameran Butet di Bali untuk Peringatkan Melik Nggendong Lali
- Grebeg Mulud Sekaten, Tradisi yang Diyakini Menambah Usia dan Menolak Bala
- AKBP Condro Sasongko, Polisi Jenaka di Tanah Jawara
- MP21 Freeport, Mengubah Lahan Gersang Limbah Tambang Menjadi Gesang
- Sekolah Asrama Taruna Papua, Ikhtiar Mendidik Anak-anak dari Suku Terpencil Menembus Garis Batas
- Kolonel Zainal Khairul: Pak Prabowo Satuan Khusus, Saya Infanteri dari 408