Ke Xiao Gang, Desa Pelopor Kemakmuran Petani Tiongkok (3-Habis)

Bimbang Tentukan Siapa Yang Tanda Tangan Teratas

Ke Xiao Gang, Desa Pelopor Kemakmuran Petani Tiongkok (3-Habis)
Ke Xiao Gang, Desa Pelopor Kemakmuran Petani Tiongkok (3-Habis)
Perjuangan rakyat Desa Xiao Gang diuntungkan dengan situasi terakhir itu. Meski juga bisa merugikan. Tarik-menarik antara kubu konservatif dan liberal di Tiongkok bisa membuat banyak orang dalam posisi terjepit. Orang mulai bingung memihak ke mana. Salah-salah bisa kena gilas kalau ternyata memilih berpihak ke kubu yang kalah.

Hanya dalam waktu satu tahun petani Xiao Gang bisa meningkatkan produksi pertanian secara menakjubkan. Perjanjian da bao gan ternyata berhasil. Mereka tidak hanya bisa menyerahkan hasil pertanian sesuai target negara, bahkan masih menyisakan hasil pertanian yang cukup untuk kehidupan mereka sendiri. Desa ini mulai tidak terancam kelaparan. Namun, akibat buruknya, rahasia da bao gan juga terbongkar. Orang seperti Yan Hongchang berada di ujung tanduk.

Ketika terdengar selentingan bahwa Yan Hongchang akan ditangkap karena menentang kebijaksanaan negara, dia mulai berpikir apa yang harus diperbuat. Sebagai pengurus partai komunis di Desa Xiao Gang, Yan Hongchang segera mencari tahu kemungkinan-kemungkinan yang terjadi. Dia berkonsultasi ke jenjang partai yang lebih atas.

Dari situlah Yan Hongchang mendengar ada seorang pengurus partai di tingkat kabupaten yang cara berpikirnya maju. Namanya Chen. Yan ingin menghadap ke Chen untuk menjelaskan apa itu da bao gan. Setelah melalui tahap pemeriksaan satu malam, Yan berhasil menghadap ke Chen. Karena satu malam Yan tidak pulang, sudah ada yang mengira bahwa Yan sudah ditangkap.

Saat membuat kesepakatan rahasia, 18 petani di desa amat miskin itu siap menerima risiko, termasuk dihukum mati. Apa kaitan ide maju mereka dengan

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News