Ke Xiao Gang, Desa Pelopor Kemakmuran Petani Tiongkok (3-Habis)
Bimbang Tentukan Siapa Yang Tanda Tangan Teratas
Selasa, 14 April 2009 – 06:42 WIB

Ke Xiao Gang, Desa Pelopor Kemakmuran Petani Tiongkok (3-Habis)
Perjuangan rakyat Desa Xiao Gang diuntungkan dengan situasi terakhir itu. Meski juga bisa merugikan. Tarik-menarik antara kubu konservatif dan liberal di Tiongkok bisa membuat banyak orang dalam posisi terjepit. Orang mulai bingung memihak ke mana. Salah-salah bisa kena gilas kalau ternyata memilih berpihak ke kubu yang kalah.
Hanya dalam waktu satu tahun petani Xiao Gang bisa meningkatkan produksi pertanian secara menakjubkan. Perjanjian da bao gan ternyata berhasil. Mereka tidak hanya bisa menyerahkan hasil pertanian sesuai target negara, bahkan masih menyisakan hasil pertanian yang cukup untuk kehidupan mereka sendiri. Desa ini mulai tidak terancam kelaparan. Namun, akibat buruknya, rahasia da bao gan juga terbongkar. Orang seperti Yan Hongchang berada di ujung tanduk.
Ketika terdengar selentingan bahwa Yan Hongchang akan ditangkap karena menentang kebijaksanaan negara, dia mulai berpikir apa yang harus diperbuat. Sebagai pengurus partai komunis di Desa Xiao Gang, Yan Hongchang segera mencari tahu kemungkinan-kemungkinan yang terjadi. Dia berkonsultasi ke jenjang partai yang lebih atas.
Dari situlah Yan Hongchang mendengar ada seorang pengurus partai di tingkat kabupaten yang cara berpikirnya maju. Namanya Chen. Yan ingin menghadap ke Chen untuk menjelaskan apa itu da bao gan. Setelah melalui tahap pemeriksaan satu malam, Yan berhasil menghadap ke Chen. Karena satu malam Yan tidak pulang, sudah ada yang mengira bahwa Yan sudah ditangkap.
Saat membuat kesepakatan rahasia, 18 petani di desa amat miskin itu siap menerima risiko, termasuk dihukum mati. Apa kaitan ide maju mereka dengan
BERITA TERKAIT
- Sang Puspa Dunia Hiburan, Diusir saat Demam Malaria, Senantiasa Dekat Penguasa Istana
- Musala Al-Kautsar di Tepi Musi, Destinasi Wisata Religi Warisan Keturunan Wali
- Saat Hati Bhayangkara Sentuh Kalbu Yatim Piatu di Indragiri Hulu
- Kontroversi Rencana Penamaan Jalan Pramoedya Ananta Toer, Apresiasi Terhalang Stigma Kiri
- Kisah Jenderal Gondrong ke Iran demi Berantas Narkoba, Dijaga Ketat di Depan Kamar Hotel
- Petani Muda Al Fansuri Menuangkan Keresahan Melalui Buku Berjudul Agrikultur Progresif