Keajaiban di Wonoagung saat Erupsi Semeru
Namun, saat APG terjadi pasca-erupsi, warga Wonoagung tak mengetahuinya. Andaikan lahar langsung menerjang Wonoagung, Kholil mengaku tak akan bisa berbuat banyak.
"Kalaupun lahar ke sini, kami lari sudah pasti tidak bisa, pasti terkena juga, jalan satu-satunya ya berserah diri ke Mahapencipta," ucap Kholil.
Saat APG menerjang dusun lain, Kholil hendak turun ke Kota Lumajang untuk menemui kerabat. Saat itu pun belum ada informasi soal APG.
Menurut Kholil, dirinya baru tahu ada APG karena diberitahu oleh warga Desa Penanggal yang lokasinya di bawah.
"Saya pas itu turun ke bawah ke Desa Penanggal, tetapi karena jemput cucu harus ke atas lagi. Di tengah jalan ketemu orang ramai, ternyata ada letusan," ucapnya.
Kholil maupun warga Wonoagung langsung kaget ketika APG menimbulkan banyak korban di dusun lain. Sebagai orang yang lama tinggal di lereng Semeru, dia merasa sangat heran karena tidak mengetahui kejadian tersebut.
Menurut Kholil, ada nilai-nilai yang sangat dipercaya warga Wonoagung, yakni tidak boleh curang dan tamak. Jika ada warga Wonoagung melanggar pantangan itu, celaka akan menerpa dusun.
"Kami sangat menghargai alam, bahkan ketika warga hendak potong kayu pun ada hari dan waktunya, tidak sembarangan," ucapnya. (jpnn)
Jangan Lewatkan Video Terbaru:
ERUPSI Gunung Semeru yang terjadi pada 4 Desember 2021 menyisakan banyak cerita. Namun, Dusun Wonoagung di Desa Sumbermujur, Kecamatan Candipuro, Kabupaten Lumajang, yang tak jauh dari kawah Semeru justru aman-aman saja.
Redaktur & Reporter : Boy
- Sejumlah Wilayah Ini Wajib Waspada karena Efek Erupsi Gunung Semeru
- Gunung Semeru Erupsi 3 Kali, Tinggi Letusan hingga 1.000 Meter
- TNI AD Kerahkan Ratusan Personel untuk Membantu Warga Terdampak Erupsi Gunung Lewotobi Laki-Laki
- Korban Erupsi Gunung Lewotobi Tetap Bisa Gunakan Hak Pilih di Pilkada 2024
- Gunung Semeru Erupsi Lagi, Tinggi Letusan 600 Meter
- Masih Berstatus Waspada, Gunung Semeru Erupsi Lagi dengan Letusan Setinggi 800 meter