Keamanan Siber 2021 Jadi Faktor Penting Penarik Investor
"UU Perlindungan Data Pribadi menjadi pembahasan pemberitaan selama 2020 karena begitu banyak kebocoran data dan masyarakat tidak bisa apa-apa karena tidak ada instrumen yang melindungi,” cetusnya.
Praktisi teknologi informasi asal Cepu, Jawa Tengah itu lantas mencontohkan kebocoran data yang dialami Tokopedia, Bukalapak, Bhinneka. Selain itu, situs pemerintah, swasta bahkan media menjadi sasaran peretasan.
“Tahun 2021 akan menjadi tahun yang berat bagi kita, karena pandemi belum akan selesai. Semua sektor terdorong dan terpaksa melakukan digitalisasi," paparnya.
Menurutnya, situasi itu harus dilihat negara sebagai tantangan untuk segera menghadirkan banyak instrumen pendukung agar peraturan, SDM, dan teknologi pada tahun-tahun mendatang bisa mendukung perubahan yang terjadi secara global ini.
"Indonesia tidak boleh tertinggal dan tidak boleh hanya menjadi konsumen saja,” tegas Pratama.(boy/jpnn)
Jangan Lewatkan Video Terbaru:
Pratama menggarisbawahi pentingnya negara, dunia industri, dan pendidikan tanah air, untuk melihat bahwa selama 2020 ada satu hal penting yaitu pencurian data.
Redaktur & Reporter : Boy
- Cloudflare 2024 Year In Review, Keamanan Siber Harus Jadi Perhatian
- Cloudflare 2024 Sebut Indonesia Punya Kinerja Digital Terbaik
- Survei Populix Catat 67 Persen Responden Khawatirkan Risiko Keamanan Siber
- 5 Langkah Melindungi Data Pribadi saat Transaksi Digital
- Lewat Cara Ini BTN Berkomitmen Melindungi Data Pribadi Nasabah
- Lalamove Dukung Peningkatan Pemahaman Perlindungan Data Pribadi untuk Pengemudi