Keamanan Wisata Air di Bali Dipertanyakan Setelah Turis Australia Meninggal
Bali Tourism Board (BTB) mengaku "sangat prihatin" atas serangkaian kecelakaan aktivitas wisata air di Bali.
Akhir pekan lalu, seorang turis Australia meninggal setelah perahu snorkeling di dekat Bali terbalik.
Anna Blight merupakan salah satu dari 13 penumpang di atas Sea Dragon, perahu snorkeling yang berlayar dari Bali ke pulau Nusa Penida pada hari Jumat, ketika ombak besar menenggelamkan kapal tersebut.
Ida Bagus Putra Sumerta, kepala Kepolisian Nusa Penida, mengatakan pihak berwenang telah memeriksa awak perahu, kapten, dan pemilik kapal serta melacak para penumpang untuk diwawancarai.
"Perahu menyediakan jaket pelampung. Jadi mereka memilikinya. Namun, dari video yang kami lihat, beberapa wisatawan tidak mengenakan jaket pelampung," katanya.
Ia mengatakan polisi juga sedang menyelidiki penyebab terbaliknya perahu.
Sebelumnya, kecelakaan terkait wisata air atau transportasi air di Bali sudah pernah terjadi.
"Kejadian seperti ini merupakan hal yang tidak diharapkan dan mencoreng upaya bersama dalam menjaga citra pariwisata Bali yang aman dan berkelanjutan," kata Ida Bagus Agung Partha, ketua Bali Tourism Board.
Meninggalnya seorang turis di atas perahu snorkeling yang terbalik di Bali sekali lagi memunculkan kekhawatiran tentang keamanan wisata air
- Terungkapnya Tindakan Kekerasan di Sejumlah Pusat Penitipan Anak di Australia
- Dunia Hari Ini: Paus Fransiskus Menyapa Warga Sebelum Pulang dari Rumah Sakit
- Lapangan Tenis Belum Diserahterimakan, Sudah Dipakai Turnamen Internasional
- Ekspansi Berlanjut, DAIKIN Resmikan Proshop Showroom ke-4 di Bali
- Kabar Australia: Gaji AU$ 100.000 Belum Tentu Cukup untuk Sewa Rumah
- Masyarakat Sipil Anggap UU TNI Bermasalah dan Akan Kembalikan Dwifungsi Militer