Keamanan Wisata Air di Bali Dipertanyakan Setelah Turis Australia Meninggal
Pihaknya sedang melakukan proses verifikasi ulang seluruh operator angkutan wisata laut di Bali untuk memastikan layanan mereka "memenuhi standar keselamatan dan pelayanan yang sesuai."
Menurut Agung, proses verifikasi akan selesai pada bulan Mei sebelum digunakan oleh beberapa lembaga wisata sebagai acuan dalam memilih dan menawarkan "produk wisata yang layak dan berstandar."
"Kami juga mendorong agar wisatawan asing lebih selektif dalam memilih agen tur, bukan hanya dari sisi harga, tetapi juga dari aspek legalitas dan kelengkapan sertifikasi keselamatan," ujar Agung.
"Harga mahal tidak selalu menjamin keamanan, namun agen tur yang kredibel semestinya mampu menunjukkan dokumen izin resmi dan standar operasional yang jelas."
Pastikan memenuhi standar
Ravindra Singh Shekhawat, manajer umum cabang Intrepid Travels di Indonesia, mengatakan terbaliknya perahu yang menewaskan warga Australia bukanlah hal yang aneh.
"Setiap kali laut berombak, selalu ada kapal yang terbalik, satu atau dua setiap kalinya," katanya.
"Namun, sangatlah tragis dan tidak biasa kalau sampai ada yang kehilangan nyawa."
Ia mengatakan wisatawan perlu berhati-hati memilih penyedia layanan pariwisata.
Meninggalnya seorang turis di atas perahu snorkeling yang terbalik di Bali sekali lagi memunculkan kekhawatiran tentang keamanan wisata air
- Kabar Australia: Pihak Oposisi Ingin Mengurangi Jumlah Migrasi
- Dunia Hari Ini: Unjuk Rasa di Turki Berlanjut, Jurnalis BBC Dideportasi
- Dunia Hari Ini: Kebakaran Hutan di Korea Selatan, 24 Nyawa Melayang
- 'Jangan Takut': Konsolidasi Masyarakat Sipil Setelah Teror pada Tempo
- Dunia Hari Ini: Amerika Serikat Krisis Telur, Sampai Terpaksa Impor
- Pemerintah Australia Umumkan Anggaran Baru, Ada Kaitannya dengan Migrasi