Kearifan Lokal Harus Jadi Landasan Perfilman Indonesia di Era Digital

“Pascadisrupsi digital, film tidak hanya untuk bioskop tetapi juga untuk platform digital. Ini adalah tantangan sekaligus peluang bagi industri film kita,” lanjut Rahayu.
Lebih lanjut, Rahayu menekankan bahwa perfilman Indonesia adalah bagian penting dari sektor ekonomi kreatif.
"Film adalah aset ekonomi kreatif yang berpotensi besar menyumbang pada perekonomian nasional. Mengangkat budaya lokal dalam film dapat memperkuat identitas bangsa,” jelasnya.
Sementara itu, Dr. Daniel Susilo berharap hasil penelitian ini bisa menjadi panduan strategis bagi industri perfilman di tengah persaingan global.
Dengan memanfaatkan data preferensi masyarakat terhadap konten budaya lokal, Dr. Daniel menekankan pentingnya adaptasi teknologi dalam setiap proses produksi dan distribusi film.
“Masyarakat kita sangat tertarik pada film yang mencerminkan budaya dan kearifan lokal. Ini peluang besar bagi sineas untuk menciptakan karya yang bukan hanya menghibur, tetapi juga memperkuat identitas bangsa,” tutur Dr. Daniel. (jlo/jpnn)
Rahayu Saraswati Djojohadikusumo menekankan pentingnya kearifan lokal dalam produksi film Indonesia.
Redaktur & Reporter : Djainab Natalia Saroh
- Forum ITUC-Asia Pacific: Delegasi Indonesia Dorong Perlindungan Pekerja di Era Digital
- Bos Indodana Finance Berbagi Tips Mengelola Keuangan dengan Bijak
- Lakoni Banyak Adegan Menangis Dalam Film Norma: Antara Mertua dan Menantu, Tissa Biani Cerita Begini
- Asri Welas Syok Beradegan Ranjang dengan Banyak Pria
- Komisi VI DPR Apresiasi Langkah Strategis Telkom Perkuat Ekosistem Data Center Indonesia
- Bioskop Baru di BSD City, Bisa Nonton Film hingga Swafoto Bareng Artis Favorit