Kearifan Lokal Lombok Timur Bantu Kementan Wujudkan Mimpi

Di sana, mereka takjub dengan kearifan lokal setempat yang masih terjaga sampai sekarang.
Kearifan lokal tersebut adalah mengelola embung warisan leluhur. Hal ini, seperti yang diungkapkan Ketua Poktan Sijeruk Bersatu, Hariadi.
Dia mengatakan, embung yang dikelolanya merupakan peninggalan kakeknya dan dibangun sekitar 50-60 tahun silam.
"Meskipun kami harus berbagi warisan lahan dengan saudara-saudara. Tetapi, embung tetap kami pertahankan," ucapnya.
Sebab, dengan adanya embung tersebut, maka bisa terus bercocok tanam sampai sekarang, karena airnya dimanfaatkan untuk irigasi, selain wisata mancing senilai 10-40 juta per kegiatan sebagai penghasilan tambahan.
"Kami semua bersaudara, menyadari betul betapa pentingnya embung. Maka, kami tetap rukun," imbuh Haryadi.
Embung miliknya berada di lahan seluas 50 are dan bersanding dengan lahan pertanian 50 are.
Untuk memperkuat tanggul, pinggiran embung ditanami dengan bambu sehingga, akar bambu memperkuat sekitar embung dan menjaganya dari malfungsi lainnya.(adv/jpnn)
Kearifan lokal masyarakat Lombok Timur membantu pemerintah mewujudkan swasembada pangan
Redaktur & Reporter : Natalia
- Hari Kedua Lebaran, Mentan Tancap Gas Turun Lapangan Sidak 4 Gudang Bulog di Sulsel
- Serapan BULOG Melonjak 2.000 Persen, Hendri Satrio: Dampak Tangan Dingin Mentan Amran
- Raker dengan Pejabat di Kementan, Legislator NasDem Sorot Program Cetak Sawah
- Kementan Gelar Pelepasan Ekspor Gula Semut dari Kulon Progo
- KPK Amankan Dokumen dan Barang Bukti Elektronik di Kantor Hukum Visi Law Office
- KPK Periksa Rasamala Aritonang terkait Kasus TPPU di Kasus Kementan