Kebakaran di Bagansiapi-api, Tiga Kakak Beradik Tewas Terbakar

Senin malam nahas itu, Mila pergi ke rumah tetangga di lingkungan yang sama untuk suatu keperluan sementara empat anak ditinggalkan. Suasana rumah temaram. Hanya ada lampu teplok yang digunakan untuk penerangan.

Korban selamat, M Aldi menuturkan api berasal dari lampu teplok yang saat itu hendak dipadamkan namun minyak justeru tumpah ke lantai dan langsung disambar api, api juga menjilat tirai jendela sehingga dalam waktu singkat api menyilap, bertambah besar.

"Api kemudian merambat ke rumah tetangga di sebelah, pemukiman tersebut memang rapat," ujar ketua RT 014 Ismail (49) didampingi ketua RW 04 M Adilen (37). Mila yang mengetahui kejadian histeris, berteriak-teriak minta pertolongan namun api yang terlanjur membesar tidak memberi kesempatan sama sekali. "Anakku, anakku tolong," teriaknya.

Anak-anak yang masih belia itu, terperangkap di kurungan api panik, berlarian di dalam rumah bahkan ke arah belakang. Ibu korban sempat berusaha merangsek memberikan pertolongan, tapi api terlalu panas untuk didekati. Sempat nekat, namun Mila justeru mengalami luka bakar di beberapa bagian tubuh. Pertolongan warga yang mayoritas kaum perempuan waktu kejadian itu sama sekali tidak maksimal, kebakaran berlangsung dengan cepat.

Menurut Aldi, dia selamat justeru karena dibangunkan adiknya Nurjamal, sementara dirinya kalap dan langsung lari ke luar rumah saat kebakaran. Meski bisa menyelamatkan diri, namun Nurjamal secara naluriah masuk kembali ke dalam rumah untuk menyelamatkan dua adiknya, Rehan dan Juni Fadila. Namun malang tindakan itu membuatnya turut tewas.(fad/fas/jpnn)