Kebakaran Tambang di Australia Ancam Ribuan Situs Batu Kuno Aborijin
Dilaporkan, api melewati batas tambang dan memasuki wilayah taman nasional, pada kamis (1/10) pekan lalu.
Justin meminta ERA untuk membayar biaya pemadam kebakaran dan bertanggung jawab atas kerusakan yang disebabkan.
"Kami duduk di sini, di wilayah Jabiru, terbungkus asap dan tambang uranium ‘Ranger’ tertutup asap. Situs wisata batu, Nourlangie, telah ditutup dan spesies langka di sana tengah terancam,” utaranya.
Ia menambahkan, "Kemungkinan, situs budaya siginifikan yang sangat kuno telah hancur ... Mereka harus tanggung jawab dan harus membayar."
Pada Selasa (6/10) sore, juru bicara ‘Parks Australia’ mengatakan, kebakaran bisa mengancam situs budaya sensitif lainnya yang, atas permintaan para pemilik adat, tak bisa ia identifikasi karena alasan budaya.
"Di samping penanganan api di darat dan udara, api terus membakar area budaya dan lingkungan yang sensitif di dalam wilayah Kakadu," kemukanya.
"Manajemen taman nasional akan terus memadamkan api secara aktif dan bekerja untuk melindungi situs serta area penting dan menjamin keamanan masyarakat," sambungnya.
Dalam sebuah pernyataan pada hari Senin (5/10), ERA mengatakan, tak ada larangan api dan lembaga ‘Parks Australia’ tak melarang rencana perusahaan untuk melaksanakan pembakaran berbahaya.
Perwakilan komunitas adat Aborijin mengatakan, api tak terkontrol yang bermula di tambang uranium ‘Ranger’, pekan lalu, dan menyebar
- Dunia Hari Ini: Terpidana Mati Kasus Narkoba Mary Jane Dipulangkan ke Filipina
- Australia Juara Menangkap Pengunjuk Rasa Lingkungan
- Dunia Hari Ini: Assad Buka Suara Lebih dari Seminggu Setelah Digulingkan
- Lima Anggota Bali Nine Sudah Kembali dan Akan Hidup Bebas di Australia
- Dunia Hari Ini: Warga Australia Keracunan Minuman Beralkohol di Fiji
- Sekolah di Australia yang Menutup Program Bahasa Indonesia Terus Bertambah, Ada Apa?