Kebal-Bebal
Selama ini di seluruh Indonesia belum pernah ada demo yang secara terbuka menentang peraturan pembatasan.
Hal ini menjadi fenomena baru, bahwa masyarakat sudah mulai berani secara terbuka menentang otoritas.
Selama ini penentangan dilakukan secara personal, sporadis, dan tidak terorganisasi secara rapi.
Penerapan aturan pembatasan menjadikan masyarakat resah dan kemudian membuat gerakan protes terbuka.
Di tengah mewabahnya varian baru yang penularannya lebih ganas, di Surabaya justru terjadi dua kali kerumunan ribuan orang. Kamis (17/6) malam ribuan suporter Persebaya yang dikenal sebagai suporter Bonek berkumpul di depan Stadion Tambaksari, untuk merayakan ulang tahun ke-94 Persebaya.
Para bonek itu menyanyikan lagu-lagu dukungan untuk Persebaya dan sebagian ada yang menyalakan flare.
Beberapa saat kemudian terjadi keributan karena ada aksi saling lempar. Kericuhan membesar dan polisi menembakkan gas air mata untuk membubarkan kerumunan.
Polisi kemudian menangkap hampir seratus Bonek yang rata-rata masih belia. Mereka dilepas setelah hasil tes antigennya negatif dan dijemput oleh orang tua.
Berbagai fenomena yang terjadi menunjukkan bahwa yang terjadi sekarang bukan herd immunity, tetapi stupid immunity.
- Pertebal Dukungan ke Luluk-Lukman, Sukarelawan Cantiq Surabaya Gelar Konvoi
- Teka-Teki Kepemilikan SHGB 991: 3 Sengketa Berkembang Makin Pelik, Seorang Notaris Jadi Tersangka
- PDIP Ajak Masyarakat Pilih Pemimpin yang Bawa Jatim dan Surabaya Lebih Maju
- 5 Berita Terpopuler: Arogansi Oknum Pengusaha Surabaya Luntur, Aksi Suruh Siswa Menggonggong Berujung Borgol
- Ivan yang Suruh Siswa Menggonggong Dapat Kejutan dari Tahanan Polrestabes Surabaya
- Tragis! Ibu dan Anak di Surabaya Tewas Gegara Warisan, Kejadiannya Mengerikan