Kebal Peluru saat Perang, Kini Hidup di Tengah Sawah
SUKABUMI - Tak banyak yang tahu nama si Gondrong Setan pada dekade saat ini. Namun, bila itu disebut kepada orang yang pernah berjuang merebut kemerdekaan, 68 tahun lalu, nama itu cukup populer.
Ya, kini nama tersebut seperti tenggelam dimakan usia dan tinggal kenangan belaka. Namun begitu, nama itu hanya julukan bagi seorang veteran yang bernama asli Djarkasih yang dikenal gigih dalam berperang.
Tinggal di sebuah gubuk sederhana di tengah sawah Kampung Cilangla Wetan Desa Cireunghas Kecamatan Cireunghas, ia kini 'berjuang' untuk bertahan hidup. Tak jarang saat hujan datang, rumah tinggalnya sering dilanda banjir.
"Ya kami terpaksa tinggal disini meski harus sering kebanjiran," ujar istri Djarkasih, Marliah (52) kepada Radar Sukabumi (Grup JPNN).
Ditambahkan Marliah, sampai saat ini belum ada bantuan yang menghampirinya. Padahal diakui Marliah sejak masa pembebasan tanah air dahulu jasanya sudah tidak bisa terbayarkan oleh materi. " Jangankan dari negara dan pemda, dari desa pun tidak pernah ada," akunya.
Ketua Pemuda Panca Marga (PPM) Kabupaten Sukabumi, Pay Agustian menambahkan, kondisi para veteran ini hampir semuanya mengalami hal yang sama, tercatat sekitar 70 persen dari 6.000 veteran yang ada, kini kondisinya membutuhkan bantuan.
"Ya setidaknya pemerintah dapat terketuk hatinya dan melihat jasa yang sudah diberikan para veteran ini," kata Kumpay.
Dijelaskannya, Djarkasih atau si gondrong setan ini merupakan mantan komandan regu tentara pejuang kemerdekaan Republik Indonesia (PKRI) yang memiliki sejarah heroik.
"Si gondrong setan ini kalau berhadapan dengan musuh selalu berdiri tegak. Dan kenapa disebut si gondrong setan, karena selain memiliki rambut gondrong, dia kebal dengan peluru," ceritanya. (irw)
SUKABUMI - Tak banyak yang tahu nama si Gondrong Setan pada dekade saat ini. Namun, bila itu disebut kepada orang yang pernah berjuang merebut kemerdekaan,
Redaktur & Reporter : Tim Redaksi
- Rumah Musik Harry Roesli, Tempat Berkesenian Penuh Kenangan yang Akan Berpindah Tangan
- Batik Rifaiyah Batang, Karya Seni Luhur yang Kini Terancam Punah
- 28 November, Masyarakat Timor Leste Rayakan Kemerdekaan dari Penjajahan Portugis
- Eling Lan Waspada, Pameran Butet di Bali untuk Peringatkan Melik Nggendong Lali
- Grebeg Mulud Sekaten, Tradisi yang Diyakini Menambah Usia dan Menolak Bala
- AKBP Condro Sasongko, Polisi Jenaka di Tanah Jawara