Kebangkitan Pariwisata di Asia Tenggara Belum Tentu Jadi Hal yang Baik Bagi Lingkungan dan Sosial
Dia mengatakan proyek tersebut tidak memiliki rencana pengelolaan konservasi yang lengkap dan khawatir pembangunannya malah akan menghancurkan habitat penting bagi komodo yang terancam punah.
"Ini adalah salah satu prinsip pariwisata berkelanjutan, kita bisa mendapatkan manfaat dari ekosistem ... jika kita mempertahankannya."
Menteri Pariwisata Indonesia, Sandiago Uno, mengatakan Pemerintah Indonesia berencana untuk berkonsultasi dengan masyarakat setempat dalam beberapa bulan mendatang.
Dia mengatakan kenaikan biaya masuk akan digunakan untuk mendanai proyek konservasi dan kerja sama dengan bisnis pariwisata lokal menjadi prioritas.
"Pemerintah ingin konservasi dan ekonomi melalui pariwisata berjalan seimbang," katanya.
Sandiaga mengatakan Pemerintah Indonesia berusaha melestarikan habitat komodo dengan memusatkan wisatawan hanya di satu area taman: Pulau Rinca.
Risiko yang dialami Angkor Wat
Ketika dunia berhenti pada Maret 2020 akibat pandemi COVID-19 dan turis tak lagi mengunjungi Angkor Wat, Sareth Duch, seorang operator tur di Kamboja mengalami mimpi buruk.
"Ini masih jadi pikiran di benak semua orang, bahkan sampai sekarang kami masih berusaha untuk sembuh," kata Sareth.
Kembalinya turis ke Asia Tenggara mungkin baik untuk ekonomi, tapi juga bisa jadi kehancuran bagi tempat-tempat seperti Borobudur, Pulau Komodo, Angkor Wat, dan lainnya
- Kabar Australia: Sejumlah Hal yang Berubah di Negeri Kangguru pada 2025
- Misinformasi Soal Kenaikan PPN Dikhawatirkan Malah Bisa Menaikkan Harga
- Dunia Hari Ini: Mantan Menhan Israel Mengundurkan Diri dari Parlemen
- Dunia Hari Ini: Pemerintah Korea Selatan Perintahkan Periksa Semua Sistem Pesawat
- Jakarta Punya Masalah Kucing Liar, Penuntasannya Dilakukan Diam-diam
- Dunia Hari Ini: Ada Banyak Pertanyaan Soal Kecelakaan Pesawat Jeju Air