Kebanjiran Pujian di Awal Pandemi, Taiwan dan Singapura Kini Alami Lonjakan Kasus COVID-19 Lagi
Karenanya, koridor perjalanan dibatalkan dan pembatasan pergerakan di dalam Singapura diberlakukan lagi.
Apa yang terjadi di beberapa negara Asia ini sudah mulai menimbulkan kekhawatiran di Australia.
Kepala Petugas Kesehatan Victoria, Profesor Brett Sutton mengatakan yang terjadi di negara-negara yang sebelumnya hampir tidak memiliki kasus tersebut menjadi pelajaran bagi yang lain.
"Kita tidak boleh lengah dengan kemungkinan tidak ada kasus, apalagi di tengah munculnya varian baru," katanya di Twitter.
Tetapi menurut para pakar, bertambahnya jumlah kasus di Taiwan, yang penanganan pandeminya merupakan salah satu yang terbaik di dunia, harus diperhatikan dengan seksama oleh Australia.
Menurut pakar epidemiologi dari University of NSW, Profesor Mary-Louise McLaw, dengan jumlah penduduk dan sistem karantina yang hampir sama, kenaikan kasus dalam beberapa hari di Taiwan "mencengangkan" dan bisa dijadikan pelajaran oleh Australia.
Kenaikan kasus yang tiba-tiba di Taiwan
Sama seperti Australia, Taiwan terlindungi karena merupakan kawasan pulau yang cukup cepat dalam menutup perbatasan di permulaan pandemi.
Taiwan juga memiliki strategi kesehatan publik yang sukses dan menjadi standar emas dalam menangani pandemi.
Menurut pakar, bertambahnya kasus COVID-19 di sejumlah negara-negara yang sempat dinilai sukses dalam menangani pandemi harus menjadi pelajaran bagi negara lainnya
- Upaya Bantu Petani Indonesia Atasi Perubahan Iklim Mendapat Penghargaan
- Dunia Hari Ini: Tanggapan Israel Soal Surat Perintah Penangkapan PM Netanyahu
- Dunia Hari Ini: Warga Thailand yang Dituduh Bunuh 14 Orang Dijatuhi Dihukum Mati
- Biaya Hidup di Australia Makin Mahal, Sejumlah Sekolah Berikan Sarapan Gratis
- Rencana Australia Membatasi Jumlah Pelajar Internasional Belum Tentu Terwujud di Tahun Depan
- Dunia Hari Ini: Konvoi Truk Bantuan Untuk Gaza Dijarah Kelompok Bersenjata