Kebat Kliwat
Oleh: Dhimam Abror Djuraid

jpnn.com - Orang Jawa punya filosofi ‘’alon-alon waton kelakon’’, yang diterjemahkan ke dalam bahasa Indonesia menjadi ‘’biar lambat asal selamat’’.
Orang Jawa juga punya frasa ‘’kebat kliwat’’ yang kurang lebih artinya cepat, tetapi terlewat.
Sesuatu dikerjakan dengan tergesa-gesa, tetapi kemudian banyak hal yang dilewati dan dilewatkan.
Kebat kliwat adalah istilah yang sering digabungkan dengan istilah ‘’gancang pincang’’ yang maknanya kurang lebih sama, yaitu kencang, tetapi pincang.
Sebuah pekerjaan yang dilakukan dengan gegas dan gesa, tanpa pikir panjang, dan hasilnya akan pincang.
Kebat kliwat lebih berkonotasi negatif karena dihubungkan dengan sikap yang 'grusa-grusu', bertindak tanpa berpikir yang mendalam.
Sementara itu, alon-alon waton kelakon lebih berkonotasi positif, karena dihubungkan dengan tindakan yang diambil dengan pemikiran yang mendalam, bila perlu dengan kontemplasi, dan mempertimbangkan semua aspek sebab dan akibat.
Jagat orang Jawa adalah jagat yang selow, cenderung lambat. Orang Jawa tidak menyukai ketergesaan, apalagi kalau ketergesaan itu sampai membuat kliwat, melewatkan sesuatu yang penting.
Orang Jawa juga punya frasa kebat kliwat yang kurang lebih artinya cepat, tetapi terlewat.
- KPK Panggil Bos PT Kereta Api Properti Manajemen
- Gandeng Channel Jowo, Dens TV Hadirkan Konten Budaya Jawa
- Belangkon Merah
- 'Selamat Datang di Blok Medan': Melihat Pertarungan Pilkada di Luar Jawa
- Mujiyono & Heru Figur Jawa yang Berpotensi Jadi Penentu di Pilkada Jakarta
- Memperkenalkan Kekayaan Alam dan Budaya Jawa, 17 Museum Berkolaborasi di Pameran Bersama Abhirama