Kebebasan Beragama dengan Dua Sisi
Minggu, 12 September 2010 – 09:21 WIB
WASHINGTON DC - Negeri Paman Sam (AS) berada di persimpangan terkait dengan wacana pembakaran Alquran oleh Gereja Dove World Outreach Center (DWOC), sekte kecil dengan umat cuma 50 orang. Konstitusi Amerika menegaskan bahwa negeri itu sekularisme, atau memisahkan antara urusan pemerintahan dan agama.
Konstitusi Amerika menjamin kebebasan berbicara setiap warganya, sekaligus menghormati kebebasan mempraktikkan agamanya. Banyak pihak juga menegaskan bahwa kebebasan menyatakan ekspresi serupa tidak bisa dikriminalisasikan. Mereka merujuk ke preambule Konstitusi Amerika yang dengan tegas menyebut bahwa negara menjamin kemerdekaan setiap individu untuk mengekspresikan pendapatnya.
Baca Juga:
Namun, Jaksa Agung Amerika Serikat Eric Holder secara tegas mengatakan bahwa jika terjadi pembakaran, siapa pun pelakunya, akan ditangkap. Artinya, pembakaran kitab suci jelas dikategorikan tindakan kriminal. Tetapi sebelum tindakan pembakaran terjadi, tetap saja polisi tidak bisa melakukan penangkapan, walaupun wacana itu telah menimbulkan keresahan di masyarakat.
"Ini mungkin tidak bukan termasuk tindakan kriminal. Namun, pembakaran Alquran sudah melanggar nilai-nilai kesopanan yang berlaku di Amerika," ujar Ketua Advokat Muslim AS, Farhana Khera, mengutip pernyataan Holder seusai bertemu di kantornya pada 9 September. (cak/c2/dos)
WASHINGTON DC - Negeri Paman Sam (AS) berada di persimpangan terkait dengan wacana pembakaran Alquran oleh Gereja Dove World Outreach Center (DWOC),
Redaktur & Reporter : Tim Redaksi
BERITA TERKAIT
- Kemlu RI Berharap PM Israel Benjamin Netanyahu Segera Ditangkap
- Operasi Patkor Kastima 2024 Dimulai, Bea Cukai-JKDM Siap Jaga Kondusifitas Selat Malaka
- Hari Martabat dan Kebebasan, Simbol Ketahanan dan Harapan Rakyat Ukraina
- Gaza Menderita, Otoritas Palestina Tolak Rencana Israel Terkait Penyaluran Bantuan
- Indonesia Merapat ke BRICS, Dubes Kamala Tegaskan Sikap Amerika
- Ngebet Usir Imigran, Donald Trump Bakal Kerahkan Personel Militer