Kebebasan yang Tertunda

Novel dan DVD Dirilis

Kebebasan yang Tertunda
Hanung Bramantyo (tengah), sutradara kawakan Indonesia dan Hengky Solaiman (kedua kanan) saat peluncuran DVD film "?" dan buku novel "Harmoni dalam ?" di Gandaria City Mall, Jakarta, kemarin (21/2). FOTO: Angger Bondan/Jawa Pos
JAKARTA - Kisah film garapan Hanung Bramantyo sekompleks ceritanya. Perjalanannya berliku. Bahkan, urusan merilis DVD dan novelnya saja masih harus tersendat-sendat. Itu semua terjadi karena efek intimidasi dari sebuah ormas. Teror terjadi sejak kali pertama film yang bercerita tentang pluralisme itu rilis pada 7 April tahun lalu.

Karena itu, saat muncul isu di publik tentang penolakan terhadap ormas tersebut, Hanung merasa saat ini adalah momen yang tepat untuk segera merilis DVD serta novelnya. "Kalau tidak sekarang, kapan lagi," kata Hanung ditemui di Restoran Raja Ketjil, Gandaria City, Jakarta Selatan, kemarin (21/2).

Dia bilang, adanya isu tersebut sedikit banyak membawa perubahan. Setidaknya ormas tersebut sekarang lebih berpikir untuk bertindak. Sejatinya novel dan DVD tersebut rilis empat bulan setelah penayangan film. Namun, karena ada intimidasi tersebut, efek yang ditimbulkan menjadi domino. Banyak penerbit yang menolak novel yang ditulis Melvy Yendra dan Adriyati itu.

"Penerbit terbesar di Indonesia menolak memajang cover buku yang sama dengan filmnya. Mereka meminta cover-nya dibuat berbeda supaya tidak terlihat bahwa ini novel film ". Bahkan, saat kami mencari tempat untuk konferensi pers peluncuran, semua tempat menolak. Mereka takut ada aksi dari ormas tersebut. Akhirnya kami mengalah. Kami menunda," urai suami Zaskia Adya Mecca itu.

JAKARTA - Kisah film garapan Hanung Bramantyo sekompleks ceritanya. Perjalanannya berliku. Bahkan, urusan merilis DVD dan novelnya saja masih harus

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News