Kebebasan yang Tertunda

Novel dan DVD Dirilis

Kebebasan yang Tertunda
Hanung Bramantyo (tengah), sutradara kawakan Indonesia dan Hengky Solaiman (kedua kanan) saat peluncuran DVD film "?" dan buku novel "Harmoni dalam ?" di Gandaria City Mall, Jakarta, kemarin (21/2). FOTO: Angger Bondan/Jawa Pos
Tanggungan yang dimiliki pihak Hanung dan juga Mahaka Pictures sebenarnya bukan hanya masalah novel dan DVD. Tapi, mereka juga berkewajiban mengumumkan pemenang sayembara judul novel. Novel yang diterbitkan oleh Mahaka Penerbit itu tidak berjudul ", melainkan Harmoni dalam Tanda Tanya yang merupakan usul dari publik. Pembuat judul itulah yang akhirnya menang.

Cerita lain adalah saat salah satu stasiun TV hendak menayangkan film tersebut. Keinginan itu harus tertunda juga. Sebab, stasiun TV tersebut mendapat ancaman. Tapi, dengan berbagai proses, akhirnya nanti 24 Februari film itu tayang juga. "Ini adalah perjuangan dari kami agar karya ini bisa disaksikan," tegas Hanung.

Celerina Judisari dari Mahaka Pictures bertutur tentang teror yang mereka terima saat menayangkan film yang dibintangi Revalina S. Temat, Reza Rahadian, Rio Dewanto, dan Agus Kuncoro itu. Ormas tersebut tidak hanya melakukan pergerakan di Jakarta, namun juga di daerah-daerah. Hal itu membuat jaringan bioskop merasa ketakutan. Yang terparah adalah di Tasikmalaya yang akhirnya sampai harus menurunkan film tersebut dari bioskop.

"Kalau yang di Tasikmalaya, itu memang sangat susah buat kami. Akhirnya kami putuskan untuk diturunkan. Pihak bioskop ketakutan. Teror secara pribadi atau personal memang tidak pernah kami terima. Kalau mau berdemo sih, silakan. Tapi, jangan sampai ada ancaman merusak dan lain-lain. Itu membuat semua orang ketakutan," ungkap Celerina.

JAKARTA - Kisah film garapan Hanung Bramantyo sekompleks ceritanya. Perjalanannya berliku. Bahkan, urusan merilis DVD dan novelnya saja masih harus

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News