Keberadaan Kampung Siaga untuk Meminimalisir Korban Bencana
jpnn.com, BANTUL - Menteri Sosial, Khofifah Indar Parawansa menegaskan keberadaan Kampung Siaga Bencana (KSB) sangat dibutuhkan sebagai upaya untuk meminimalisir jumlah korban jika terjadi bencana.
Untuk itu, kerjasama antara pemerintah dan masyarakat sangat dibutuhkan dalam membentuk KSB tersebut.
Hal itu diungkapkan Mensos saat membuka jambore kampung siaga bencana (KSB) di komplek Balai Rehabilitasi Terpadu Penyandang Disabilitas (BRTPD), Pundong Bantul, hari ini.
Mensos menjelaskan, kampung siaga bencana merupakan community based penanggulangan bencana binaan Kementrian Sosial bersama Dinas Sosial diseluruh Indonesia.
"Kalau kita tidak membangun kemitraan strategis dengan masyarakat, any time kemungkinan muncul sewaktu ada bencana pasti terjadi kegagapan," katanya.
Dalam Jambore KSB kali ini peserta yang dilibatkan adalah mereka-mereka yang berasal dari daerah yang berpotensi terjadi bencana alam di DIY.
Keberadaan KSB, dikatakan mensos bisa berbasis desa, antar desa, atau pun sub desa. Para anggota KSB ini dilatih untuk melakukan tindakan pasca terjadi bencana.
"Yang terpenting adalah bagaimana membangun harmony with disaster, sehingga kami harapkan anggota KSB ini bisa membangun kesiap siagaan di kampung masing-masing," tambahnya.
Kampung siaga bencana merupakan community based penanggulangan bencana binaan Kementrian Sosial bersama Dinas Sosial diseluruh Indonesia.
- Mendes Yandri dan Mensos Gus Ipul Teken MoU, Siap Berkolaborasi Entaskan Kemiskinan
- Mensos Gus Ipul Pantau Kebutuhan Pengungsi Erupsi Lewotobi, Bantuan Terus Bergulir
- Kemensos-Kitabisa Bersinergi, Serahkan Bantuan Atensi Pemerlu Pelayanan
- Mensos Gus Ipul Pastikan Bantuan Sosial Pengungsi Lewotobi Mencukupi
- KPK Menyita Dokumen Kasus Korupsi Bansos Presiden dari Teddy Munawar dan Steven Kusuma
- Ahli Waris Korban Erupsi Lewotobi Dapat Santunan Rp 135 Juta