Keberadaan Pilot Sukhoi Masih Misterius
Senin, 14 Mei 2012 – 06:23 WIB
Musshadeq memaparkan, hingga kemarin, pihaknya sudah menerima total 21 kantong, dengan rincian, 18 kantong merupakan berisikan potongan tubuh korban, sementara sisanya berisi properti penumpang, seperti pakaian, perhiasan, kartu identitas dan lain sebagainya.
Musshadeq mengatakan, begitu kantong yang berisi jasad datang, pihaknya langsung melakukan pemeriksaan kedokteran forensik. 16 kantong yang sudah datang lebih dulu, sudah dibuka dan tengah diidentifikasi isinya. Sementara, tiga kantong tambahan berisi jasad yang baru datang, akan mulai dilakukan identifikasi kemarin malam.
Musshadeeq menuturkan proses identifikasi jenazah dilakukan dengan identifier primer dengan pemeriksaan biomolekuler. Sebagai informasi, ada dua macam identifier, primer dan sekunder. Identifier primer meliputi sidik jari, gigi geligi dan DNA forensik, sementara identifier sekunder menyangkut data medik dan properti. "Tapi kemungkinan besar kita akan gunakan identifier primer dengan DNA forensik," jelasnya.
Dia menguraikan, proses identifikasi dimulai dengan pendataan melalui pemeriksaan potongan tubuh jenazah dan sejumlah tanda dari korban. Lalu, tim DVI akan melakukan perbandingan dengan data yang telah diterima dari pihak keluarga korban. Tim lantas menyusun deskripsi pada setiap jaringan dari jasad para korban yang diterima.
JAKARTA - Kabar mengejutkan sempat beredar dari tim evakuasi di lokasi jatuhnya SSJ 100. Jenazah seorang pria berambut putih yang diduga pilot Alexander
BERITA TERKAIT
- Survei Kepuasan Publik Capai 80 Persen, Prabowo: Kami Bekerja Tanpa Lelah
- Pimpinan KPK Baru Didesak Proses Jampidsus yang Diduga Terlibat di Pelelangan Aset Rampasan
- Soal Survei Kinerja 100 Hari Prabowo, Jubir Kementrans: Terbukti Merakyat
- Mbak Ita Sering Absen di Balai Kota, Pemkot: Statusnya Masih Wali Kota Semarang
- Disiapkan Regulasi Pengangkatan Honorer jadi PNS & PPPK
- Korupsi Fasilitas Kredit LPEI, KPK Periksa Bos BJU Grup