Keberhasilan Program Vaksinasi Dorong Percepatan Pemulihan Ekonomi Nasional

Vietnam misalnya memiliki kasus Covid-19 paling sedikit di Asia Tenggara.
Pada triwulan IV 2020, Vietnam mampu tumbuh sekitar 4,5 persen. Tiongkok juga menunjukkan segera pulih, dengan pertumbuhan ekonomi pada triwulan IV 2020 sebesar 6,5 persen.
Tetapi bagi negara-negara yang tingkat penyebaran Covid-19 masih tinggi, pertumbuhan ekonominya masih melambat.
Amerika Serikat pada Triwulan IV 2020 masih terkontraksi -2,5 persen, begitu pula Uni Eropa yang mengalami gelombang kedua Covid-19, kontraksinya makin dalam sebesar -4,8 persen.
“Kita sangat berkepentingan untuk bisa pulih lebih cepat dibandingkan dengan beberapa negara besar, seperti Amerika Serikat, China dan negara-negara Uni Eropa,” urainya.
Hal ini penting lantaran negara-negara emerging market termasuk Indonesia, sedang menikmati aliran modal dari pasar Internasional.
Kondisi ini sebagai dampak kebijakan Bank Sentral Amerika Serikat (AS) yang memberlakukan quantitative easing (QE) dengan melakukan pembelian obligasi besar-besaran, guna menambah likuiditas serta membangkitkan perekonomian AS yang mengalami resesi akibat pandemi Covid-19.
Namun demikian, dia mengingatkan BI dan Pemerintah perlu waspada terhadap titik balik kebijakan moneter di AS tersebut.
Dampak vaksinasi tidak hanya bagi penanganan Covid-19 semata, tetapi juga menjadi faktor penentu dalam keberhasilan pemulihan ekonomi nasional.
- Transaksi Dana Dugaan Korupsi 2024 Capai Rp 984 T, Sahroni: Lacak dan Sita!
- Muncul Usulan Copot Menteri Terafiliasi Jokowi, Legislator PDIP: Berarti Ada Masalah
- Peringatan Hari Kartini Momentum Meningkatkan Harkat dan Martabat Kaum Perempuan
- Mbak Puan Sentil Israel soal Serangan di Palestina
- Bamsoet Prihatin Muruah Pengadilan Rusak Akibat Rentetan Kasus Melibatkan Hakim
- Sarmuji: Golkar Pastikan Hadir Jika Pemerintah Ajak Diskusi Soal RUU Perampasan Aset