Keberkahan Menikahi Seorang Janda, Laksana Berjuang di Jalan Allah

Keberkahan Menikahi Seorang Janda, Laksana Berjuang di Jalan Allah
Menikahi seorang janda (Ilustrasi). Foto: Ricardo/JPNN.com

jpnn.com, JAKARTA - Status janda atau duda cenderung disertai konotasi negatif di mata masyarakat Timur.

Terlebih, jika yang memicu status tersebut adalah perceraian.

Namun, tak sedikit pria yang lebih memilih menikahi seorang janda dibanding wanita lajang, dengan berbagai pertimbangan.

Salah satunya karena janda dianggap sudah berpengalaman dan lebih dewasa.

Selain itu, bisa jadi seorang pria tersebut berniat untuk menyantuni dengan hati yang tulus.

Islam tidak melarang perihal tersebut, bahkan dalam menikahi seorang janda terdapat sebuah keutamaan.

Sebagaimana hadis Nabi Muhammad shallallahu ‘alaihi wasallam:

“Orang yang berusaha menghidupi para janda dan orang-orang miskin laksana orang yang berjuang di jalan Allah. Dia juga laksana orang yang berpuasa di siang hari dan menegakkan salat di malam hari.”(HR. Bukhari no. 5353 dan Muslim no. 2982).

Pemaparan hadis dan keterangan di atas bisa menjadi motivasi bagi seseorang yang bercita-cita untuk menafkahi seorang janda.

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News