Kebiasaan Buang Sampah di Sungai Picu Banjir di Manado

Kebiasaan Buang Sampah di Sungai Picu Banjir di Manado
Seorang balita 4 bulan di gendong ayahnya saat dievakuasi dari rumahnya di Kelurahan Komo Luar, Kecamatan Wenang, Kota Manado, Sulut, Minggu (17/2). Foto: Manado Post/JPNN
Sementara itu, di Kelurahan Komo Luar lingkungan I,II, dan III banjir setinggi 4 meter di tepi sungai meremdam sekira 320 rumah. “Air sungai meluap sejak pagi hari, warga telah diungsikan ke tampat yang lebih tinggi seperti di Hotel Ahlan. Sebagian dari mereka masih dilakukan evakuasi,” kata Lurah Komo Luar Muhammad Pakaya, saat di temui dilokasi banjir di Lingkungan I.

Kantor wali kota Manado dan lapangan Sparta Tikala juga menjadi terendam. Air mengenagi lokasi ini setinggi lutut kaki orang dewasa. Tampak mobil pemadam kebakaran pemkot Manado pun segera diungsikan ke tempat yang lebih tinggi.

Kondisi yang sama juga terjadi di Kelurahan Paal II di belakan diler Honda. Rata-rata rumah yang terletak di bibir sungai tergenang banjir setinggi 4-5 meter. “Luapan air sungai sangat tinggi, sehingga membuat satu unit rumah terbawa banjir,” ujar salah seorang warga setempat. Selain itu, ternak warga seperti babi pun ikut diungsikan di tepi jalan karena lokasinya lebih tinggi.

Di tempat lain seperti di Kelurahan Perkamil, air juga mengenangi rumah warga. “Banjir mengenagi rumah warga dari lingkungan 1-4,” kata kepala lingkungan VIII Siwu Suwu. Selain itu, jembatan maesa yang menghubungkan Perkamil dan Paal Empat juga digenangi banjir sehingga tidak bisa dilewati.

MANADO – Hujan yang mengguyur Kota Manado sejak Sabtu dan Minggu (16-17/2) ini mengakibatkan ribuan rumah tergenang banjir di berbagai tempat.

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News