Kebiasaan Mengenakan Masker Selamatkan Nyawa di Singapura, Jepang, dan Korsel

Kebiasaan Mengenakan Masker Selamatkan Nyawa di Singapura, Jepang, dan Korsel
Kelebihan negara Asia dalam mengurangi tingkat kematian karena Omicron bisa disebabkan karena kebiasaan menggunakan masker. (Reuters: Edgar Su)

"Kita tidak akan bisa mencapai taraf kepatuhan dan tekanan sosial seperti di negara-negara Asia, tetapi sekarang ini pesan yang disampaikan tidak jelas, [seolah] karena tidak ada keharusan yang dituntut pemerintah, berarti pemakaian masker itu tidak penting," katanya.

"Mestinya saat ini adalah waktu yang tepat untuk menggunakan masker sebagai bagian dari usaha untuk menurunkan tingkat kasus."

Warga Jepang diingatkan untuk membuka masker

Di Jepang masker muka sudah dikenal dengan nama populer 'celana wajah".

"Mungkin terlihat lucu dan konyol namun sebenarnya penting sekali artinya," kata Dr Vally.

"Demikian halnya kita tidak akan meninggalkan rumah tanpa celana atau bawahan, demikian juga kita tidak akan meninggalkan rumah tanpa masker. Ini menunjukkan bagaimana tatakrama sosial di sana."

Begitu kuatnya tekanan sosial di sana, warga melaporkan bahwa mereka mendapatkan pandangan sinis atau tatapan marah kalau mereka keluar tanpa mengenakan  masker.

Hukum Jepang tidak memungkinkan pemerintah mengeluarkan aturan yang mengharuskan warga mengenakan masker atau pun  melakukan lockdown, namun tingkat kematian di negeri itu tergolong rendah.

Bahkan ketika cuaca panas melanda Jepang di bulan Mei dan Juni, warga tetap mengenakan masker di luar ruangan sehingga pemerintah terpaksa mengeluarkan peringatan kemungkinan terkena stroke karena mengenakan masker ketika suhu terlalu panas.

Ada kebiasaan berlatar belakang budaya yang sangat membedakan negara-negara Asia seperti Jepang, Korea Selatan, dan Singapura

Sumber ABC Indonesia

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News