Kebijakan Anies Dikritik Terus, Haji Lulung Panas
jpnn.com, JAKARTA - Wakil Ketua DPRD DKI Jakarta Abraham Lunggana meminta pengkritik kebijakan Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan soal penutupan Jalan Jati Baru Raya, Tanah Abang untuk intropeksi diri.
Sebab, kebijakan tersebut merupakan diskresi gubernur yang diberikan kepada rakyat kecil.
Pria yang akrab disapa Haji Lulung itu menilai, para pengkritik kebijakan Anies hanya promasyarakat kelas atas.
Hal ini melihat ada pelanggaran serupa tapi biarkan. Sementara kebijakan Anies yang propedagang kaki lima (PKL) dikritik keras.
"Artinya kalau mau sama, di Istana (Kepresidenan) dibuka, di Kedubes Inggris dibuka, Kedubes AS dibuka, Kota Tua dibuka. Itu kalau kita mau aturan (diberlakukan)," kata Lulung saat dikonfirmasi, Senin (29/1).
Lulung mengatakan, pemerintahan Anies memiliki kewajiban untuk menata pasar terbesar di Asia Tenggara itu.
Lulung sebagai warga Tanah Abang justru baru merasakan keberpihakan pemerintah di bawah kepemimpinan Anies.
"Saya orang Tanah Abang juga nih, pengin sekali ada perhatian dari pemerintah itu, fokus pada persoalan penataan," kata Lulung.
Haji Lulung membela kebijakan Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan yang menutup Jati Baru di kompleks Tanah Abang.
- Sesuai Target Almarhum Haji Lulung, PPP Bidik 10 Kursi di DPRD DKI
- Profil Guruh Tirta Lunggana, Penerus Haji Lulung Memimpin PPP DKI Jakarta
- Kubu Saiful Gugat Suharso Cs, PPP Dianggap di Ambang Kehancuran
- Anak Haji Lulung Ungkap Pesan Terakhir Ayahnya
- Begini Kondisi Terkini Makam Haji Lulung, Ada yang Berbeda
- Makam Haji Lulung jadi Objek Swafoto Pelayat