Kebijakan Anies Mengubah Nama Jalan Sesungguhnya Hanya Menyulitkan Rakyat
jpnn.com, JAKARTA - Ketua DPP PDIP Djarot Saiful Hidayat menilai kebijakan Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan mengubah puluhan nama jalan hanya menyulitkan hidup masyarakat.
"Yang sulit adalah bahwa pergantian nama jalan itu juga menyangkut perubahan-perubahan yang lain. Aspek yg lain misalnya NPWP berubah, STNK berubah, SIM berubah, kemudian alamat perusahaan berubah," kata Djarot di KPK, Jakarta Selatan, Senin (27/6).
Sebagai mantan gubernur DKI Jakarta, Djarot menilai Anies seharusnya memikirkan hal tersebut sebelum mengambil keputusan mengubah nama jalan. Sebab, ada sekitar 50 ribu masyarakat yang terdampak kebijakan itu.
"Persoalan perubahan nama jalan itu, kan, bukan hanya menyangkut perubahan kependudukan," kata dia.
Menurut anggota DPR RI itu, perubahan kependudukan itu tidak sebatas mengganti KTP, kartu keluarga, dan alamat.
Djarot menyarankan ada banyak hal yang substansial jika Anies ingin mengangkat muruah orang Betawi.
Contohnya mengubah kehidupan-kehidupan yang kumuh di sekitar jalan. "Yang lebih menjadi manusiawi, manusianya yang dirubah," tambah dia.
Menyangkut budaya Betawi, lanjut dia, hendaknya mereka diberi akses pengembangan.
Keputusan Anies Baswedan dianggap hanya akan menyulitkan dan membebani ekonomi masyarakat.
- Dukungan Anies kepada Pram-Rano Bakal Pengaruhi Swing Voter dari Kalangan Terdidik
- Sikap Anies Belum Tentu Bikin Anak Abah Mendukung Pramono Anung
- Dukungan Anies untuk Pram-Rano Bakal Berdampak Signifikan
- Anies Optimistis Pramono-Rano Meraih Kemenangan di Pilkada Jakarta
- Anies Dukung Pramono-Rano, Tokoh Betawi Yakin Anak Abah Tak Mengikuti
- Orang Dekat Anies Baswedan Yakin Pramono & Rano Tak Akan Berkhianat