Kebijakan BMAD Picu Risiko Besar China Lakukan Retaliasi Perdagangan Indonesia
Minggu, 18 Agustus 2024 – 11:19 WIB
Kelemahan pemerintah Indonesia kata Faisal kadang tidak memiliki bukti yang cukup sebagai dasar kebijakan penerapan regulasi tersebut.
"Ditinjau kembali itu artinya harus dipersiapkan dengan matang dikalkulasi dengan matang kalau mau dikenakan mau berapa, jangan tiba-tiba misalkan 200% kenapa gak 100% misalkan begitu," ucapnya.
"Jadi, ada kalkulasi yang matang untuk mengantisipasi potensi retaliasi dan harus ada metode ada langkah untuk memperkuat daya saing dalam negeri. Jadi harus ada satu pegangan yang kuat dasar yang kuat kalau kita mau menaikkan 200, 100, kadang-kadang pemerintah kan tidak kuat juga pijakan dasarnya," ujarnya.(fri/jpnn)
Direktur Eksekutif CORE Faisal mengatakan potensi retaliasi dari China menjadi ancaman bagi perdagangan Indonesia jika kebijakan BMAD dikenakan produk keramik.
Redaktur & Reporter : Friederich Batari
BERITA TERKAIT
- Analisis Kang Ujang Soal Rencana Pengenaan BMAD Ubin Keramik Asal China
- Indef Minta Kemenkeu Batalkan BMAD Demi Selamatkan Ekonomi dan Perdagangan Indonesia
- BMAD Ubin Keramik Picu Retaliasi, Indonesia Berpotensi Kehilangan Surplus Perdagangan Rp 129 T dari China
- Pakar Soroti Langkah China Layangkan Protes Keras ke Indonesia Buntut Kajian KADI Tidak Kredibel
- Soal Rencana Penerapan BMAD Terhadap Produk Keramik Asal China, Pengamat Ingatkan Airlangga, Simak
- Pengamat: Satgas Pemberantasan Impor Ilegal Harus Efektif Demi Lindungi Industri Keramik Dalam Negeri