Kebijakan Hilirisasi Nikel Presiden Jokowi dapat Dukungan Penuh dari CNI Group

jpnn.com, JAKARTA - PT Ceria Nugraha Indotama (CNI) Group mendukung penuh kebijakan hilirisasi mineral yang dicanangkan oleh Presiden Republik Indonesia, Joko Widodo (Jokowi).
CNI Group sendiri mendapat status sebagai Proyek Strategis Nasional (PSN) dan Obyek Vital Nasional dari pemerintah, saat ini sedang membangun pabrik pemurnian (smelter) di Kabupaten Kolaka, Sulawesi Tenggara dengan nilai investasi sebesar US$2,312 juta.
Hal itu disampaikan Presiden Direktur PT Ceria Nugraha Indotama (CNI) Group, Derian Sakmiwata saat menjadi pembicara di acara Mining and Finance Forum, Rabu (8/3).
Dia menyebutkan pihaknya bertekad untuk memiliki peran dalam upaya Indonesia untuk menjadi pusat produksi kendaraan listrik dan baterai global.
"Karena itu, target pasar untuk produk turunan nikel dan cobalt yang dihasilkan dari smelter kami nantinya akan menyasar Eropa, Jepang, Korea Selatan (Korsel) dan India,” kata Derian Sakmiwata dalam siaran pers yang diterima Jumat (10/3).
Derian Sakmiwata juga menjelaskan strategi CNI Group dalam rangka menjadi pemain utama hilirisasi nikel di Indonesia.
Menurutnya, permintaan pasokan nikel yang tinggi dari industri kendaraan listrik dunia sebagai bahan utama baterai listrik membuat kebijakan hilirisasi nikel menjadi pilihan yang tepat.
Dia menjelaskan smelter CNI Group yang sedang dibangun akan menggunakan 2 teknologi utama, yaitu teknologi Rectangular Rotary Kiln Electric Furnace (RKEF) dengan kapasitas 4×72 MVA.
PT Ceria Nugraha Indotama (CNI) Group mendukung penuh kebijakan hilirisasi mineral yang dicanangkan oleh Presiden Republik Indonesia, Joko Widodo (Jokowi).
- Jakarta Beat Society 2025 Sedot Animo Ribuan Pengunjung
- Prabowo Ancam Bakal Ganti Direksi BUMN yang Malas dan Tidak Berprestasi
- Rumah Stasiun
- Tegur Direksi BUMN dalam Townhall Danantara, Prabowo Berikan Sejumlah Arahan Penting
- Prabowo Sebut Kekayaan Danantara Akan Tembus Rp 16 Ribu Triliun
- Minta Wartawan Keluar Saat Acara Danantara, Prabowo: Tertutup, Saya Banyak Menegur Direksi