Kebijakan Impor Beras Dinilai Efektif Jaga Stabilitas Harga

Kebijakan Impor Beras Dinilai Efektif Jaga Stabilitas Harga
Ilustrasi - Kebijakan pemerintah menerapkan impor beras dinilai efektif menjaga stabilitas harga dan kesejahteraan petani. Foto: Ricardo/JPNN.com.

Sutarto juga menilai impor bukan penyebab inflasi. Karena beras impor dijual di bawah Harga Eceran Tertinggi (HET) dan ditujukan sebagai bantuan pangan melalui program Stabilisasi Pasokan dan Harga Pangan (SPHP).

"Impor beras bukan penyebab inflasi. Tujuan impor adalah memastikan ketersediaan pangan dan menstabilkan harga melalui program SPHP, di mana beras dijual di bawah harga pasar," ucapnya.

Sutarto menyarankan beras impor tidak dilepas ke pasar selama masa panen agar pasar dapat diisi oleh beras hasil produksi dalam negeri terlebih dahulu.

Menanggapi pengaruh cuaca dan tantangan produksi pengaruh El Nino, Sutarto menilai penurunan produksi beras tidak hanya disebabkan oleh fenomena cuaca.

Melainkan juga telah terjadi sejak 2018 karena konversi lahan, fragmentasi dan mahalnya sewa lahan.

 "Setiap tahun terjadi penurunan luas panen, yang berdampak pada produksi. Selain itu, jaringan irigasi juga belum tersentuh," katanya.

Dia menekankan bahwa masalah utama dalam produksi beras terletak pada ketersediaan lahan dan jaringan irigasi yang belum optimal.

Menurut Sutarto indikator keberhasilan impor beras dapat dilihat dari beberapa hal. Antara lain, ketepatan jumlah, waktu, distribusi, harga yang terjangkau, serta kesesuaian dengan sasaran. (gir/jpnn)


Kebijakan pemerintah menerapkan impor beras dinilai efektif menjaga stabilitas harga dan kesejahteraan petani.


Redaktur & Reporter : Kennorton Girsang

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News