Kebijakan Moneter AS Bisa Diprediksi, Rupiah Makin Stabil

jpnn.com - JAKARTA - Bank Indonesia (BI) tidak selalu mulus menetapkan kebijakan moneter.
Terutama dalam hal mengambil keputusan penyesuaian suku bunga acuan (BI rate).
Sejumlah problem pelik baik dalam dan luar negeri mewarnai sebelum keputusan final tersebut dipatenkan.
Tercatat sejak 2013, BI mengalami tarik ulur untuk melakukan pelonggaran kebijakan moneter melalui skema penurunan BI rate.
Ketidakpastian itu bersumbu pada maju mundur lonjakan suku bunga acuan Bank Central Amerika Serikat (AS) melalui The Federal Reserve (The Fed).
Tak ayal situasi tersebut tidak menyisakan ruang bagi pemerintah menurunkan BI rate. Padahal, saat itu tidak sedikit pihak menggantung asa BI rate sedikit dilonggarkan.
”Kalau kala itu dilonggarkan tentu akan memantik situasi tambah memburuk,” tutur Deputi Gubernur Senior Bank Indonesia (BI) Mirza Adityaswara.
Saat itu, lanjut Mirza, rupiah tidak punya posisi tawar (bargaining position) terhadap dolar Amerika Serikat (USD).
JAKARTA - Bank Indonesia (BI) tidak selalu mulus menetapkan kebijakan moneter. Terutama dalam hal mengambil keputusan penyesuaian suku bunga acuan
- Rencana Impor Diklaim Tak Bakal Ganggu Swasembada Pangan Nasional
- Dirut Bank DKI Jamin Dana Nasabah Aman dan Non-tunai KJP Plus Tetap Lancar
- Harga Emas Antam Hari Ini 20 April 2025, UBS dan Galeri24 Sama Saja
- Transaksi Tabungan Emas Pegadaian Diproyeksikan Naik 10 Kali Lipat pada Akhir April
- 165.466 Kendaraan Meninggalkan Jabotabek saat Libur Panjang
- Satgas Ramadan & IdulFitri Pertamina Dinilai Berhasil Memitigasi Lonjakan Permintaan BBM