Kebijakan Moneter Kian Longgar
Kamis, 05 Maret 2009 – 06:20 WIB
Meski kondisi masih cukup stabil, penyaluran kredit menunjukkan penurunan 2,1 persen pada Januari 2009. Ini disebabkan melemahnya perekonomian dan kehati-hatian perbankan dalam menyalurkan kredit. Walau begitu, BI tetap mencermati kecenderungan meningkatnya risiko kredit yang berpotensi meningkatkan rasio kredit bermasalahh (NPL) dalam industri perbankan.
Baca Juga:
BI memperkirakan perekonomian 2009 akan tumbuh 4 persen dengan downside risk yang cukup besar. Terutama, apabila pertumbuhan ekonomi global terus memburuk lebih dari yang diperkirakan. Indikasi perlambatan perekonomian itu juga tecermin dari melambatnya konsumsi rumah tangga akibat turunnya daya beli masyarakat. Tapi, penurunan tersebut juga bisa mengurangi tekanan inflasi ke depan hingga cenderung mendekati batas bawah kisaran 5-7 persen.
Di sisi lain, penurunan kinerja ekspor telah menekan neraca pembayaran Indonesia meski masih berada dalam batas aman. Cadangan devisa saat ini berada di posisi USD 50,56 miliar atau masih mampu memenuhi 5,4 bulan kebutuhan impor dan pembayaran utang luar negeri pemerintah. Jumlah cadangan devisa itu turun USD 300 juta dibandingkan bulan sebelumnya. Namun, cadangan devisa diperkirakan bertambah dengan masuknya dana hasil penjualan obligasi internasional (global bond) pemerintah USD 3 miliar.
Di tempat terpisah, Ketua Komite Tetap bidang Perdagangan Dalam Negeri Kadin Indonesia Bambang Soesatyo mengatakan, perlambatan pertumbuhan kredit disebabkan suku bunga masih tinggi di tengah kelesuan ekonomi. Setelah BI rate diturunkan ke level 7,75 persen, dia melihat belum ada jaminan bahwa suku bunga bank akan turun.
JAKARTA - Bank Indonesia (BI) semakin agresif melonggarkan kebijakan moneter. Selama tiga bulan berturut-turut, bank sentral telah menurunkan BI
BERITA TERKAIT
- Pertamina Patra Niaga Regional JBB Sigap Atasi Kebocoran Pipa BBM di Cakung-Cilincing
- MR. DIY Bakal Melantai di Bursa, Tawarkan Saham Mulai Rp 1.650
- Bintang Sempurna Meraih 3 Penghargaan di Asian Print Awards 2024
- Kementerian BUMN Setorkan Dividen ke Negara Rp 85,5 Triliun, Optimistis Meningkat 2025
- Pertamina Temukan Sumur MNK, Peneliti: Bagus, Ini Upaya untuk Tingkatkan Produksi
- Mendes Yandri Optimistis Desa Mampu Penuhi Bahan Baku Protein Program Makan Bergizi Gratis