Kebijakan Pembatasan Mempertegas BBM Subsidi Bukan untuk Orang Kaya
jpnn.com, JAKARTA - Wakil Ketua Komisi VII DPR Eddy Soeparno mengajak masyarakat untuk sadar dalam menggunakan BBM bersubsidi.
Dia mengingatkan jangan sampai kalangan mampu menggunakan hak subsidi bagi rakyat miskin.
Menurutnya, perlu upaya untuk menumbuhkan kesadaran masyarakat menggunakan BBM nonsubsidi.
Sebab, diia masih menemukan mobil-mobil mewah yang tetap saja menggunakan pertalite.
Padahal, BBM bersubsidi itu ditujukan untuk kalangan rentan.
“Butuh personal integrity. Apakah memang layak saya menggunakan ini (BBM bersubsidi)," ujarnya dalam diskusi bertajuk “Pembatasan BBM Berkeadilan” di Jakarta, Senin (19/9).
Eddy mengaku saat melakukan inspeksi mendadak dalam beberapa kesempatan di daerah menemukan pemilik mobil mewah memilih membeli BBM subsidi.
"Kadang saya suka melihat pada saat sidak dalam beberapa kesempatan di beberapa daerah, mobilnya bagus yang keluar cukup mentereng, profesional, ada ibu habis menarik arisan, tetapi tetap isi Pertalite,” bebernya dalam forum tersebut.
Karena itu, menurut Eddy, rencana pembatasan BBM bersubsidi dengan menggunakan indikator kapasitas mesin tidak menjadi masalah karena kesadaran akan apakah layak menerima subsidi tak kalah penting.
Kebijakan pembatasan diperlukan untuk mempertegas BBM subsidi bukan untuk orang kaya
- Pertamina Membukukan Laba Bersih USD 2,66 Miliar hingga Oktober 2024
- Kurangi Emisi Karbon, Pertamina Regional Jawa Tanam 95 Ribu Pohon
- Pertamina International Shipping Tanam 10 Ribu Mangrove
- Pertamina Patra Niaga Regional JBB Gelar UMK Baking Class
- Petani Kopi di Ulubelu Lampung Cuan Jutaan Rupiah Lewat Pemanfaatan Energi Matahari
- Pertamina NRE Raih Gold Rating di Ajang Asia Sustainability Reporting Rating 2024