Kebijakan Pertanian Justru Tingkatkan Produksi dan Sejahterakan Petani

Untuk diketahui APBN Kementan pada 2016 dan 2017 turun Rp 5 triliun dan Rp 10 triliun dibandingkan 2015 sebesar Rp 32 triliun.
Alokasi subsidi pupuk Rp 31 triliun dan benih Rp 1,2 triliun itu relatif konstan dibandingkan dengan tahun-tahun sebelumnya dan hasilnya nyata terhadap produksi.
Anggaran tersebut sebagian besar untuk investasi infrastruktur sehingga berdampak pada beberapa tahun kemudian.
Namun, ada juga kegiatan fasilitasi sarana produksi benih, pupuk, teknologi budidaya hasilnya berdampak langsung pada produksi.
Hasil dari kebijakan dan program kini terbukti sukses. Produksi pangan naik tinggi, tidak impor beras medium, cabai segar, bawang merah konsumsi dan 2017 tidak impor jagung.
Nilai tambah dari peningkatan produksi 24 komoditas selama dua tahun terakhir sebesar Rp 288 triliun dinikmati petani.
Indikator kesejahteraan petani juga menunjukkan meningkat.
“Jadi tidak benar bila dikatakan anggaran Kementan tidak berdampak pada perekonomian,” tegas Ana.
Pembangunan pertanian saat ini hasilnya fantastis dan berjalan on-the track sesuai roadmap kedaulatan pangan dan kesejahteraan petani.
- Cerita Presiden Prabowo Punya Tim Pertanian Hebat, Apresiasi Kinerja Kementan
- Hari Kedua Lebaran, Mentan Tancap Gas Turun Lapangan Sidak 4 Gudang Bulog di Sulsel
- Serapan BULOG Melonjak 2.000 Persen, Hendri Satrio: Dampak Tangan Dingin Mentan Amran
- Raker dengan Pejabat di Kementan, Legislator NasDem Sorot Program Cetak Sawah
- Kementan Gelar Pelepasan Ekspor Gula Semut dari Kulon Progo
- KPK Amankan Dokumen dan Barang Bukti Elektronik di Kantor Hukum Visi Law Office