Kebijakan Tetap Bisa Dipidanakan
ICW : Jadikan Keputusan Bailout Century Sebagai Dasar Pengusutan
Selasa, 05 Januari 2010 – 22:59 WIB
JAKARTA – Indonesian Corruption Watch (ICW) menilai pengusutan bailout senilai Rp 6,7 triliun pada Bank Century memang membutuhkan keberanian dan independesi Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK). Menurut ICW, dugaan penyalahgunaan kewenangan di balik kebijakan bailout atas Bank Century tetap harus menjadi dasar pengusutan lebih jauh untuk membongkar adanya rangkaian tindak pidana korupsi dari segi pengambilan kebijakan pengucuran dana. “Doktrin hukum pidana saat ini sudah tidak lagi menganut asas “kebijakan tidak bisa dipidana”. Bahkan, kebijakan KSSK memberikan FPJP justru sangat mungkin disebut rangkaian tindak pidana (korupsi) jika dapat dibuktikan bahwa si pengambil kebijakan mengetahui kemungkinan akibat penyalahgunaan dana bailout Bank Century,” ucapnya.
“Sepatutnya KPK meyakini bahwa sebuah pelanggaran hukum, perampokan uang negara tidak mungkin dilakukan secara asal-asalan dan tanpa perencanaan yang matang. Karena dari banyak kasus korupsi sejak era orde baru, mudah terbaca, bahwa kadang korupsi atau sebuah kejahatan dibungkus oleh kebijakan, regulasi atau aturan hukum sehingga ia terlihat benar,” kata Ibrahim Fahmi Badoh, Koordinator Divisi Korupsi Politik pada jumpa pers di Jakarta, Selasa (5/1).
Baca Juga:
Menurut Ibrahim, modus semacam itu sepatutnya tidak bisa lagi menipu penegak hukum dan masyarakat luas utamanya pada skandal Century. Karena itu, untuk membongkar kasus Century, KPK tidak boleh menutup mata dari kemungkinan terjeratnya para pengambil kebijakan baik di lingkaran Eksekutif, Bank Indonesia atapun pihak lainnya.
Baca Juga:
JAKARTA – Indonesian Corruption Watch (ICW) menilai pengusutan bailout senilai Rp 6,7 triliun pada Bank Century memang membutuhkan keberanian
BERITA TERKAIT
- Menko Polkam Minta Masyarakat Tak Khawatir dengan Kenaikan PPN 12 Persen
- Kinerja Polri 2024 di Bawah Jenderal Listyo Sigit Presisi, Menuju Indonesia Emas di Tengah Netizen Cemas
- Kapolda Papua: 27 Anggota KKB Tewas Selama 2024
- Bencana di Sukabumi Pengaruhi Jumlah Wisatawan Saat Nataru
- Anggap Muslim di Indonesia Paling Beruntung, Kepala BPIP Sebut Setiap WNI Terlahir jadi Capres
- Kecam Survey OCCRP yang Serang Jokowi, Golkar Singgung PDI Perjuangan