Kebijakan Usir Gipsi Bikin Panas Forum UE
Sabtu, 18 September 2010 – 09:29 WIB
Namun, lanjut Westerwelle, Merkel memang sempat mendukung Sarkozy saat para pemimpin Eropa membahas kebijakan kontroversial tersebut dalam forum. Dukungan itu diberikan saat Komisioner Kehakiman UE Viviane Reding menyamakan langkah Sarkozy dengan penganiayaan kaum gypsy dan Yahudi pada Perang Dunia II.
"Kanselir menyesalkan komentar tidak pantas tersebut," ujar Westerwelle seperti dilansir Associated Press. Menurut dia, wajar jika Merkel membela Sarkozy terkait komentar Reding. Sebab, komentar tokoh UE tersebut memang memerahkan telinga. Seharusnya, lanjut Westerwelle, Reding tidak menyamakan pemulangan 100 warga Romania dan Bulgaria itu dengan pengusiran Yahudi di era perang.
Sebelum Westerwelle menggelar jumpa pers, bantahan soal rencana pengusiran kaum gipsi dari Berlin juga dipaparkan Jubir Merkel, Steffen Seibert. "Kanselir Merkel tidak pernah berkata seperti itu tentang perkampungan roma di Jerman kepada presiden Prancis. Tidak dalam pertemuan ataupun di sela forum. Dia juga tidak pernah menyebut evakuasi," terang Seibert dalam pernyataan tertulis. (hep/c2/dos)
BERLIN - Kebijakan kontroversial Presiden Prancis Nicolas Sarkozy membersihkan Kota Paris dari imigran ilegal memanaskan forum Uni Eropa (UE). Para
Redaktur & Reporter : Tim Redaksi
BERITA TERKAIT
- Beda dengan Prabowo, Trump Tunjuk Utusan Khusus Presiden untuk Atasi Krisis Ukraina
- Wapres Sara Duterte Digugat Pidana oleh Kepolisian Filipina
- Rawhi Fattuh Jadi Calon Kuat Presiden Palestina, Siapakah Dia?
- Mahmoud Abbas Keluarkan Dekrit Demi Penggantinya di Jabatan Presiden Palestina
- BPK Dorong Tata Kelola Pendanaan Iklim yang Transparan dan Efektif
- Hubungan Presiden dan Wapres Filipina Retak, Beredar Isu Ancaman Pembunuhan