Kebiri Dianggap tak Cocok, Lebih Baik Hukuman Mati
jpnn.com - JAKARTA – Wacana hukuman kebiri yang dilontarkan pemerintah pada pelaku kejahatan seksual terhadap anak tak mendapat dukungan dari psikolog forensik Reza Indragiri Amriel.
Dia menilai, tindak kekerasan pada anak akan meningkat jika hukuman kebiri dilembagakan. Pasalnya, pelaku akan mencari pola baru untuk melakukan tindak kekerasan. Selain itu, sasaran tidak saja anak-anak.
”Daripada kebiri, saya justru menawarkan hukuman mati bagi predator seksual. Menurut hati nurani saya lebih baik dihukum mati saja. Apakah itu melanggar HAM? Tidak ada hukuman di muka bumi ini yang tidak melanggar HAM,” kata Reza, Minggu (1/11).
Dia menambahkan, kebiri sebagai hukuman yang dijatuhkan pengadilan menjadi beban anggaran negara. ”Logikanya kalau untuk pelaksanaan kebiri dengan semua konsekuensinya harus dibiayai rakyat melalui pajak,” imbu Reza.
Dia mencontohkan kebiri melalui suntik. Menurut Reza, hal itu harus dilakukan secara berjangka. ”Jangan berpikir kebiri suntikan dengan unsur kimiawi itu bebas dari efek samping seperti mendorong kejiwaan orang yang dikebiri jadi depresi dan itu pintu masuk untuk bunuh diri,” tegas Reza. (ibl/jos/jpnn)
JAKARTA – Wacana hukuman kebiri yang dilontarkan pemerintah pada pelaku kejahatan seksual terhadap anak tak mendapat dukungan dari psikolog
Redaktur & Reporter : Tim Redaksi
- Legislator PKS Desak Kejagung & BPK Sita Duit Judi Online Rp 187,2 Triliun di Lembaga Keuangan
- 5 Berita Terpopuler: Pendaftaran PPPK Bagi Honorer TMS Sudah Buka, tetapi Ribuan Orang Gagal Daftar
- Bea Cukai Bogor Raih Penghargaan dari Menkeu Sri Mulyani, Budi Harjanto: Penyemangat bagi Kami
- Mendes Yandri Susanto Sebut BUMDes Dipercaya Menyukseskan Program Makan Bergizi Gratis
- Bulog Makassar Memastikan Stok Beras Aman Untuk 14 Bulan ke Depan
- Kunjungi Merauke, Mentrans Iftitah Sulaiman Sampaikan Pesan Prabowo untuk Papua