Kebiri Kimiawi Bisa Ampuh sebagai Solusi, Asalkan....
jpnn.com - JAKARTA - Ketua Bidang Pemenuhan Anak Komnas Anak Reza Indragiri Amriel menanggapi penolakan Ikatan Dokter Indonesia (IDI) untuk menjadi eksekutor hukuman kebiri terhadap para predator seksual. Padahal, di negara lain yang mempraktikkan kebiri kimiawi justru tak ada resistensi dari para dokter.
Reza mengatakan, ada perbedaan antara negara lain dengan Indonesia dalam menerapkan kebiri kimiawi. Di negara lain, kebiri kimawi justru atas permintaan pelaku kejahatan seksual.
"Ini sekaligus memberikan pemahaman tentang efektivitas kebiri. Kebiri kimiawi menjadi solusi efektif hanya ketika si predator secara sukarela menghendaki kebiri tersebut," kata Reza kepada JPNN, Sabtu (11/6).
Ia menjelaskan, kesukarelaan itulah faktor penting untuk mengubah perilaku predator seksual. Karenanya, katanya, masyarakat juga harus melihat kebiri sebagai rehabilitasi. “Bukan kebiri sebagai pemberatan sanksi,” cetus pakar psikologi forensik itu.
Sebelumnya Pengurus Besar IDI mengeluarkan surat bertanggal 9 Juni 2016 yang isinya meminta agar dokter tidak menjadi eksekutor hukuman kebiri. Penolakan ini didasarkan atas fatwa Majelis Kehormatan dan Etik Kedokteran (MKEK) Nomor 1 Tahun 2016 tentang Kebiri Kimia dan juga sumpah dokter serta Kode Etik Kodekteran Indonesia (KODEKI).
IDI juga menyatakan, berdasarkan keilmuan dan bukti-bukti ilmiah, kebiri kimia ternyata tidak menjamin hilang atau berkurangnya hasrat serta potensi perilaku kekerasan seksual pelaku. IDI pun meminta pemerintah agar mencari solusi selain penggunaan kebiri kimia.(esy/jpnn)
Redaktur & Reporter : Tim Redaksi
- Romo Johannes Hariyanto Pimpin Misa Penutupan Peti Jenazah Emmanuel Setiyono
- Tenda Dua Lantai di Mina, Fasilitas Baru untuk Jemaah Haji Khusus
- Dinas Pertamanan DKI Temukan Penebangan Pohon Tanpa Izin di Menteng
- Warga Timor Tengah Selatan Serahkan Senjata & Peluru Aktif ke Korem Wira Sakti
- Prakiraan Cuaca Hari Ini 19 November: Hujan Guyur Mayoritas Kota Besar di Indonesia
- Nelayan yang Hilang di Bangka Barat Sudah Ditemukan, Jasadnya Tak Utuh