Kebiri Tugas Dokter Polisi, IDI Wajar Menolak
jpnn.com - JAKARTA -- Ketua Presidium Indonesia Police Watch Neta S Pane mengatakan, eksekusi kebiri kepada narapidana predator seks merupakan tugas Polri melalui kedokteran kepolisian. Menurut dia, wajar saja jika Ikatan Dokter Indonesia menolak melakukan kebiri.
"IPW mengingatkan, salah satu tugas Polri adalah melakukan eksekusi, setelah kejaksaan mendapat ketetapan hukum yang inkracht dari Mahkamah Agung," kata Neta, Selasa (14/6), di Jakarta.
Dalam pelaksanaan hukuman mati misalnya, aparat kepolisian yang melakukan eksekusi di bawah kendali jaksa eksekutor. Karena itu, Neta menegaskan, dalam eksekusi kebiri terhadap pelaku kejahatan seks, sangat wajar jika Polri yang melaksanakannya.
Dalam hal ini, kata dia, tentu Dokpol sebagai unit kerja Polri yang profesional di bidangnya yang harus menjadi pelaksana eksekutor. Untuk itu Dokpol perlu menyiapkan tim secara profesional agar eksekusi berjalan lancar.
"Jika negara sudah memutuskan hukuman kebiri terhadap pelaku kejahatan seks Dokpol segera melakukannya. Esekusi kebiri tentunya harus dilakukan oleh tim khusus yang dibentuk Dokpol. Tim inilah yang datang ke lokasi eksekusi," katanya.
Memang ada beberapa kendala yang dihadapi tim Dokpol dalam rangkaian pelaksanaan kebiri ini. Yakni, anggota Dokpol adalah para dokter. Setiap dokter pasti sudah mengucapkan sumpah.
Selain itu hukuman kebiri harus dilakukan oleh dokter yang kompeten (spesialis) karena kalau terjadi komplikasi merupakan risiko medik.
"Pertanyaannya kemudian, apakah dokter Polri yang melakukan tindakan kebiri melanggar sumpah dokter atau tidak, terkait dengan masalah etika atau tidak?" katanya.
JAKARTA -- Ketua Presidium Indonesia Police Watch Neta S Pane mengatakan, eksekusi kebiri kepada narapidana predator seks merupakan tugas Polri melalui
- Aher: Apa yang Sudah Diproduksi Pindad Selama Ini tak Kalah dengan Produk Negara Lain
- Diikuti 12.300 Pelari, Pertamina Eco RunFest 2024 Sukses Digelar
- WPC dan GPA Serukan kepada Pemerintah untuk Turut Mengakhiri Polusi Plastik
- Pemenang Kompetisi MTQ Internasional Raih Hadiah Uang Rp125 juta
- Potensi Besar Kentang Garut Binaan UPLAND untuk Dukung Swasembada Pangan
- IFAD Tinjau Program UPLAND di Garut Untuk Tingkatkan Produktivitas & Kesejahteraan Petani